Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Ratusan kilogram beras untuk rakyat miskin atau raskin dikembalikan lagi oleh warga Nyomplong, Kota Sukabumi, Jawa Barat ke Bulog Subdivre Cianjur-Sukabumi karena kondisi beras yang sudah berjamur.

"Kondisi raskin yang kami terima untuk alokasi Mei ini, sangat buruk seperti menggumpal, sudah berubah warna dan berjamur," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Mayarakat Keluarga Berencana Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Rukwati di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya ada sembilan karung beras yang masing-masing seberat 15 kg kondisi berasnya sangat buruk. Bahkan warga yang tercantum dalam rumah tangga sasaran (RTS) pun merasa jijik dengan kondisi beras seperti ini.

Selain itu, sudah dipastikam beras itu sudah tidak layak konsumsi lagi.

Staf Kantor Kelurahan Nyomplong pun bingung dengan adanya temuan raskin seperti ini, apalagi jumlahnya yang dikembalikan kepada pihak kelurahan cukup banyak.

Lebih lanjut, kelurahan hanya bertugas untuk mendistribusikan saja, tetapi tugas untuk menjaga kualitas raskin ada ditangan Bulog.

"Kami rencananya akan mengembalikan raskin ini kepada Bulog untuk diganti dengan beras yang kualitasnya lebih bagus," katanya.

Menurut dia dibandingkan dengan beras yang dialokasikan bulan lalu, kualitas beras ini jauh lebih buruk, walaupun pada April kualitas raskin yang diterima juga kurang bagus tetapi masih layak konsumsi.

Dengan kondisi beras yang seperti ini, pihaknya sudah mencoba menjual lagi ke warga yang membutuhkan, tetapi tidak ada yang mau dan beralasan lebih baik membeli beras di pasar dari pada harus mengkonsumsinya, karena beras itu tidak layak untuk menjadi makanan manusia.

Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Pemkot Sukabumi, Cecep Mansur mengatakan RTS bisa mengambalikan lagi raskin jika kondisinya buruk dan menukar dengan yang lebih baik kualitasnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah mendapatkan laporan dari warga di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh yang menyebutkan ada 16 karung raskin yang kualitasnya sangat jelek.

Di tempat terpisah, Kepala Gudang Bulog Sukaraja, Aep menambahkan diduga menurunnya kualitas raskin ini karena terlalu lama disimpan di titik akhir distribusi.

"Setiap mendistribusikan raskin, pihaknya selalu memeriksa dahulu baik kualitas maupun beratnya. Kami persilahkan jika RTS ingin menukarnya asalkan ada bukti fisiknya," tambahnya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015