SINGAPURA (Antara Megapolitan) -- Hari ini (kemarin), sejumlah perusahaan terkemuka di industri teknologi kesehatan mengumumkan telah sepakat untuk membentuk Asosiasi Teknologi Kesehatan Asia Pasifik (APACMed), sebuah asosiasi yang didirikan untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan pasien. Asosiasi ini akan meningkatkan akses terhadap layanan perawatan kesehatan berkualitas tinggi bagi pasien dengan menjalin kemitraan dengan kalangan pemerintah, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan berbagai solusi inovatif, dan bersama-sama merancang masa depan industri perawatan kesehatan di Asia Pasifik.
Perusahaan-perusahaan yang terlibat meliputi: Abbott, Baxter, B. Braun, BD (Becton Dickinson and Company), Boston Scientific, Cardinal Health, GE Healthcare, Johnson & Johnson, Medtronic, Philips, Siemens, Stryker, dan Zimmer. APACMed didirikan untuk memenuhi segala kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi dari dua pertiga populasi dunia yang notabene berada di kawasan ini.
"Tujuan dari dibentuknya asosiasi ini ialah untuk menjadi representasi dari beragam perusahaan teknologi kesehatan inovatif dan asosiasi industri di Asia Pasifik," kata Ketua APACMed, Vladimir Makatsaria. "Ini lah pertama kalinya kami bersatu untuk mendorong peningkatan akses, inovasi, dan kerjasama guna memberi manfaat yang lebih optimal bagi para pasien di Asia Pasifik. Kami sangat antusias dengan bergabungnya sejumlah perusahaan dan asosiasi teknologi kesehatan dari seluruh dunia yang memiliki satu visi dengan kami."
Salah satu agenda utama APACMed adalah untuk memperjuangkan terwujudnya kebijakan yang dapat meningkatkan akses pasien terhadap layanan perawatan kesehatan yang berkualitas. Asosiasi ini akan terlibat di sejumlah area kunci industri perawatan kesehatan seperti lingkungan peraturan, standar dan kepatuhan bisnis yang beretika, dan akan membantu sektor industri mendorong terwujudnya inovasi dan mengembangkan bakat-bakat di kawasan ini. Selain itu, asosiasi ini juga akan berjuang untuk mewujudkan pengembangan produk dan layanan kesehatan yang berkesinambungan demi memenuhi kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi di kawasan ini.
"Mengingat begitu dinamisnya industri perawatan kesehatan dunia, maka diperlukan kerjasama yang lebih komprehensif untuk memecahkan berbagai permasalahan industri kesehatan dengan cara yang inovatif," ujar Anggota Dewan dan Presiden BD kawasan Asia Raya, James Lim Leong Ching. "Kami bercita-cita untuk menciptakan berbagai teknologi yang inovatif dan handal bagi para pasien di seluruh Asia Pasifik," tambahnya.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, APACMed telah mengintruksikan Fredrik Nyberg, CEO asosiasi ini, untuk bekerjasama dengan sektor industri dan para mitra guna membuktikan nilai dan manfaat guna mewujudkan inovasi di dalam teknologi kesehatan, meningkatkan sinergi regulasi, mendorong terciptanya keberlanjutan, dan menyusun kode etik.
"Merupakan kebanggaan bagi saya untuk dapat bergabung dengan APACMed sebagai cEO," ungkap Fredrik Nyberg. "Sebagai bagian dari komunitas perawatan kesehatan global, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjamin para pasien mendapatkan akses terhadap berbagai solusi perawatan kesehatan transformatif yang inovatif. Kami berharap APACMed akan menjadi pemersatu industri peralatan kesehatan dan diagnostik in vitro di Asia Pasifik."
Direktur Eksekutif Ilmu Biomedis dan Bisnis Konsumen Dewan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB), Kevin Lai, menyampaikan, "Banyak produsen peralatan medis dunia terkemuka yang membangun kantor pusat dan pusat inovasi regional mereka di Singapura. Oleh karena itu, kami menyambut baik didirikannya APACMed di Singapura dan kami yakin asosiasi ini akan dapat memperkuat upaya industri peralatan medis untk mendorong terwujudnya inovasi dan pengembangan bakat guna lebih baik lagi memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan di Asia Pasifik."
APACMed akan menyelenggarakan Forum Teknologi Kesehatan Asia Pasifik yang perdana di Singapura pada 9-11 Desember. Informasi lebih lanjut seputar event ini akan segera diumumkan.
(W. Indrawan).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
Perusahaan-perusahaan yang terlibat meliputi: Abbott, Baxter, B. Braun, BD (Becton Dickinson and Company), Boston Scientific, Cardinal Health, GE Healthcare, Johnson & Johnson, Medtronic, Philips, Siemens, Stryker, dan Zimmer. APACMed didirikan untuk memenuhi segala kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi dari dua pertiga populasi dunia yang notabene berada di kawasan ini.
"Tujuan dari dibentuknya asosiasi ini ialah untuk menjadi representasi dari beragam perusahaan teknologi kesehatan inovatif dan asosiasi industri di Asia Pasifik," kata Ketua APACMed, Vladimir Makatsaria. "Ini lah pertama kalinya kami bersatu untuk mendorong peningkatan akses, inovasi, dan kerjasama guna memberi manfaat yang lebih optimal bagi para pasien di Asia Pasifik. Kami sangat antusias dengan bergabungnya sejumlah perusahaan dan asosiasi teknologi kesehatan dari seluruh dunia yang memiliki satu visi dengan kami."
Salah satu agenda utama APACMed adalah untuk memperjuangkan terwujudnya kebijakan yang dapat meningkatkan akses pasien terhadap layanan perawatan kesehatan yang berkualitas. Asosiasi ini akan terlibat di sejumlah area kunci industri perawatan kesehatan seperti lingkungan peraturan, standar dan kepatuhan bisnis yang beretika, dan akan membantu sektor industri mendorong terwujudnya inovasi dan mengembangkan bakat-bakat di kawasan ini. Selain itu, asosiasi ini juga akan berjuang untuk mewujudkan pengembangan produk dan layanan kesehatan yang berkesinambungan demi memenuhi kebutuhan kesehatan yang belum terpenuhi di kawasan ini.
"Mengingat begitu dinamisnya industri perawatan kesehatan dunia, maka diperlukan kerjasama yang lebih komprehensif untuk memecahkan berbagai permasalahan industri kesehatan dengan cara yang inovatif," ujar Anggota Dewan dan Presiden BD kawasan Asia Raya, James Lim Leong Ching. "Kami bercita-cita untuk menciptakan berbagai teknologi yang inovatif dan handal bagi para pasien di seluruh Asia Pasifik," tambahnya.
Untuk mewujudkan cita-cita ini, APACMed telah mengintruksikan Fredrik Nyberg, CEO asosiasi ini, untuk bekerjasama dengan sektor industri dan para mitra guna membuktikan nilai dan manfaat guna mewujudkan inovasi di dalam teknologi kesehatan, meningkatkan sinergi regulasi, mendorong terciptanya keberlanjutan, dan menyusun kode etik.
"Merupakan kebanggaan bagi saya untuk dapat bergabung dengan APACMed sebagai cEO," ungkap Fredrik Nyberg. "Sebagai bagian dari komunitas perawatan kesehatan global, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjamin para pasien mendapatkan akses terhadap berbagai solusi perawatan kesehatan transformatif yang inovatif. Kami berharap APACMed akan menjadi pemersatu industri peralatan kesehatan dan diagnostik in vitro di Asia Pasifik."
Direktur Eksekutif Ilmu Biomedis dan Bisnis Konsumen Dewan Pembangunan Ekonomi Singapura (EDB), Kevin Lai, menyampaikan, "Banyak produsen peralatan medis dunia terkemuka yang membangun kantor pusat dan pusat inovasi regional mereka di Singapura. Oleh karena itu, kami menyambut baik didirikannya APACMed di Singapura dan kami yakin asosiasi ini akan dapat memperkuat upaya industri peralatan medis untk mendorong terwujudnya inovasi dan pengembangan bakat guna lebih baik lagi memenuhi berbagai kebutuhan perawatan kesehatan di Asia Pasifik."
APACMed akan menyelenggarakan Forum Teknologi Kesehatan Asia Pasifik yang perdana di Singapura pada 9-11 Desember. Informasi lebih lanjut seputar event ini akan segera diumumkan.
(W. Indrawan).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015