Kuwait City (Antara-Megapiolitan-Bogor) - Amir Kuwait Sheih  Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah di Istana Bayan Kuwait City, Selasa, membuka secara resmi konferensi ketiga bantuan kemanusiaan internasional untuk  Suriah yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon.

Dalam pidatonya Amir Kuwait Al-Sabah menegaskan pentingnya meningkatkan bantuan kemanusiaan yang bisa disalurkan melalui multilateral dan bilateral kepada rakyat dan anak-anak Suriah yang sudah menjadi korban dari  perang saudara yang terjadi negara tersebut.

Atas pertimbangan kemanusian dan keinginan untuk saling membantu sesama, Al-Sabah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua delegasi dari beberapa negara  yang hadir dalam konferensi tersebut.

Konferensi tahun ini telah merencanakan untuk mengumpul dana sebesar 8,4 miliar dollar AS dengan perincian 5,5 miliar dolar AS untuk membantu pengungsi Suriah yang ditampung di beberapa negara tetangganya dan 2,9 miliar dolar untuk membantu rakyat Suriah yang harus meninggalkan rumah mereka karena ingin menyelamatkan diri di dalam wilayah negara mereka sendiri.

Jumlah negara yang ikut dalam konferensi bantuan kemanusian ketiga ini meningkat tahun ini dan sekarang sudah mencapai 79 negara dan bersamaan dengan 40 organisasi internasional yang bergerak bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya dalam jumpa pers,  Menteri Luar Negeri Kuwait  Sabah Al-Khalid Al-Sabah mengatakan konferensi ini diharapkan dapat meraih janji bantuan dari negara donor lebih besar lagi dari tahun,  karena kondisi rakyat Suriah yang semakin memburuk akibat perang saudara yang sudah terjadi selama lima tahun.

Diakuinya bahwa saat ini badan-badan kemanusian PBB kesulitan mendapatkan dana untuk membantu rakyat Suriah yang paling terkena dampak akibat krisis di dalam negerinya.

Kuwait berinisiatif menggelar konferensi internasional ini sebagai bagian dari upaya membantu rakyat Suriah agar bisa keluar dari krisis.

Sementara itu,  Valeria Amos selaku wakil Sekretaris Jeneral  PBB untuk Urusan Kemanusiaan, juga menyampaikan harapannya agar bisa meraih bantuan yang lebih besar demi  membantu rakyat Suriah yang sangat menderita sekarang ini.

Sewaktu konflik di Suriah memasuki tahun kelima,  anggota Badan Keamanan PBB  juga menyampaikan keprihatinan yang  mendalam terhadap kondisi rakyat Suriah yang terus menderita dan memburuk akibat perang saudara yang  tak pernah berakhir di negara tersebut.

Anggota Badan Keamanan PBB dilaporkan juga menyesali kondisi 3,9 juta pengungsi Suriah yang di beberapa negara tetangga sangat membutuhkan bantuan kemanusian dan mereka juga menyoroti kurangnya dana yang dihadapi oleh UNHCR  dalam menjalankan tugas kemanusiaan dengan mengurangi jatah makanan sebesar 30 persen bagi pengungsi Suriah.

Dalam hal ini PBB juga dilaporkan tidak mampu meningkatkan bantuan terhadap pengungsi Suriah, sehingga sekitar 227.000 pengungsi Suriah harus kehilangan pelayanan kesehatan yang merupakan bagian vital dalam kehidupan.

Kalau bantuan kemanusiaan tidak diperoleh sampai Mei 2015, sekitar satu juta anak pengungsi Suriah tidak dapat bersekolah dan tidak akan bisa juga memperoleh akses pendidikan alternatif.

Solusi yang harus diambil oleh semua pihak terhadap konflik selain bantuan kemanusiaan juga menghentikan serangan terhadap masyarakat sipil dan memfasilitas akses kemanusian terhadap orang yang membutuhkan bantuan.

Konferensi kemanusian international ketiga untuk Suriah ini merupakan kontribusi yang cukup substansial bagi pihak pengungsi yang membutuhkan bantuan yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun.

Editor:A. Ahdiat.

Pewarta: Eliswan Azly

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015