Dua remaja yang merupakan warga Kampung Cipanengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tenggelam dan satu diantaranya ditemukan meninggal dunia saat berenang di Bendungan Cikanteh, Kecamatan Ciemas pada Rabu.
"Dua remaja tersebut adalah Saepul Alam (18) dan Ramdan warga Kampung Cipanengah, Desa Sukamaju, Kecamatan Cimanggu. Untuk korban yang sudah ditemukan diketahui bernama Saepul, sementara Ramdan masih dalam pencarian," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Pepen, penggembala sapi ditemukan tewas tenggelam di bekas area pertambangan
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan jasad bocah terseret arus sungai di Sukabumi
Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi saat kedua remaja tersebut bermain di sekitar Bendungan Cikanteh dan kemudian berenang. Kondisi air yang tampak tenang, menarik perhatian para korban ini untuk berenang padahal bendungan itu cukup dalam dan bukan lokasi untuk dijadikan tempat berenang.
Entah apa penyebabnya, dua remaja ini tiba-tiba tidak bisa menepi ke bibir sungai dan akhirnya hilang tenggelam. Warga yang mendapatkan informasi adanya orang yang tenggelam langsung menghubungi aparat keamanan setempat.
Tidak lama, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Basarnas, FKSD dan sejumlah relawan tiba di lokasi untuk melakukan pencarian yang dibantu oleh warga sekitar.
Baca juga: Nahas, dua remaja tewas tenggelam di Sungai Cigunung Sukabumi
Sekitar pukul 16.20 WIB satu korban atas nama Saepul Alam ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dasar Bendungan Cikanteh dan seorang korban lainnya yakni Ramdan hingga saat ini belum ditemukan.
"Personel kami masih berada di lokasi untuk memantau perkembangan dan menyisir aliran sungai tersebut dan rencananya pencarian dilanjutkan pada Kamis, (26/11)," tambahnya.
Okih mengatakan bendungan ini memang kerap dijadikan warga untuk berekreasi seperti memancing dan lainnya, tapi tidak layak untuk berenang karena memiliki arus bawah sungai yang deras dan cukup dalam, apalagi di musim hujan seperti ini debit dan arus air sungai meningkat.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Dua remaja tersebut adalah Saepul Alam (18) dan Ramdan warga Kampung Cipanengah, Desa Sukamaju, Kecamatan Cimanggu. Untuk korban yang sudah ditemukan diketahui bernama Saepul, sementara Ramdan masih dalam pencarian," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Rabu.
Baca juga: Pepen, penggembala sapi ditemukan tewas tenggelam di bekas area pertambangan
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan jasad bocah terseret arus sungai di Sukabumi
Informasi yang dihimpun, kecelakaan terjadi saat kedua remaja tersebut bermain di sekitar Bendungan Cikanteh dan kemudian berenang. Kondisi air yang tampak tenang, menarik perhatian para korban ini untuk berenang padahal bendungan itu cukup dalam dan bukan lokasi untuk dijadikan tempat berenang.
Entah apa penyebabnya, dua remaja ini tiba-tiba tidak bisa menepi ke bibir sungai dan akhirnya hilang tenggelam. Warga yang mendapatkan informasi adanya orang yang tenggelam langsung menghubungi aparat keamanan setempat.
Tidak lama, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Basarnas, FKSD dan sejumlah relawan tiba di lokasi untuk melakukan pencarian yang dibantu oleh warga sekitar.
Baca juga: Nahas, dua remaja tewas tenggelam di Sungai Cigunung Sukabumi
Sekitar pukul 16.20 WIB satu korban atas nama Saepul Alam ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dasar Bendungan Cikanteh dan seorang korban lainnya yakni Ramdan hingga saat ini belum ditemukan.
"Personel kami masih berada di lokasi untuk memantau perkembangan dan menyisir aliran sungai tersebut dan rencananya pencarian dilanjutkan pada Kamis, (26/11)," tambahnya.
Okih mengatakan bendungan ini memang kerap dijadikan warga untuk berekreasi seperti memancing dan lainnya, tapi tidak layak untuk berenang karena memiliki arus bawah sungai yang deras dan cukup dalam, apalagi di musim hujan seperti ini debit dan arus air sungai meningkat.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020