Bupati Bogor, Jawa Barat Ade Yasin angkat bicara mengenai pencopotan AKBP Roland Ronaldy dari jabatan Kapolres Bogor akibat kerumunan Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 13 November 2020.

"Kondusivitas Kabupaten Bogor terjaga dengan kehadiran beliau. Masyarakat Bogor merasa kehilangan, dengan sosok beliau yang diterima semua kalangan," ujar Ade Yasin saat dihubungi di Bogor, Senin.

Baca juga: Pemkab Bogor batasi peserta setiap acara hanya 150 orang

Menurutnya, meski pada saat itu Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor tidak menerima permohonan izin dari penyelenggara kegiatan, tapi ia bersama kapolres dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor mengaku tetap berkoordinasi.

"Beliau (AKBP Roland, Red) sosok humanis, selalu sinergis dengan forkopimda dalam menangani permasalahan, khususnya COVID-19," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu pula.

Baca juga: Terkait kegiatan Rizieq Shihab, polisi akan periksa Gubernur Jabar dan Bupati Bogor

Ade Yasin menyebutkan, saat itu Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor sudah melakukan upaya preventif dengan menyiagakan petugas gabungan saat kedatangan Habib Rizieq di Pondok Pesantren Agrokultural Markaz Syariat yang berlokasi di Megamendung Bogor. 

Ia pun mengaku akan memenuhi panggilan Polda Jabar setelah sembuh dari COVID-19, untuk memberikan klarifikasi terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung, Bogor.

Baca juga: Kapolri mengganti Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar

Ade Yasin dan putri sulungnya terkonfirmasi COVID-19 sejak Rabu (18/11), setelah melakukan tes usap atau swab test pada Minggu (15/11).

Keduanya hingga kini melakukan isolasi mandiri bersama di sebuah kamar di kediamannya, Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020