Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (23/11/2020), berbalik melemah dari kenaikan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,28 persen atau 17,61 poin, menjadi menetap di 6.333,84 poin.

Indeks FTSE 100 naik 0,27 persen atau 17,10 poin menjadi 6.351,45 poin pada Jumat (20/11/2020), setelah merosot 0,80 persen atau 50,89 poin menjadi 6.334,35 poin pada Kamis (19/11/2020), dan terangkat 0,31 persen atau 19,91 poin menjadi 6.385,24 poin pada Rabu (18/11/2020).

Polymetal International, sebuah perusahaan tambang logam mulia, mencatatkan kinerja terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan sahamnya terpuruk 5,20 persen.

Disusul oleh saham kelompok perusahaan teknologi yang membuat produk untuk deteksi bahaya dan perlindungan jiwa Halma yang anjlok 4,41 persen, serta perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko Fresnillo jatuh 4,32 persen.

Baca juga: Saham Inggris berakhir naik indeks FTSE 100 naik 0,27 persen
Baca juga: Saham Inggris balik melemah, sehingga Indeks FTSE 100 terpangkas 0,80 persen

Di sisi lain, Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, berkinerja terbaik (top gainer) dari saham-saham unggulan, dengan nilai sahamnya melambung 7,60 persen.

Baca juga: Saham Inggris hentikan naik 8 hari, indeks FTSE 100 turun 0,68 persen

Diikuti oleh saham perusahaan induk penerbangan Inggris-Spanyol International Consolidated Airlines Group yang melonjak 5,48 persen, serta Royal Dutch Shell PLC, umumnya dikenal sebagai Shell, adalah perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris-Belanda terangkat 4,68 persen.
 

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020