Depok, (Antara Megapolitan) - Berbagai macam kuliner tradisional yang tersebar di seluruh nusantara perlu dikembangkan karena merupakan peluang bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan baik dan benar, kata seorang pengusaha kuliner.

"Kami mengembangkan makanan tradisional dengan cita rasa sesuai keinginan konsumen sehingga mampu bersaing dengan makanan modern francise luar negeri," kata Rio Novita, Pemilik Rumah Makan `Ayam Penyet Margo Pedesss Gila` di Depok, Minggu.

Menurut dia makanan tradisional ini tidak mengandung pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Ini yang menjadi keunggulan makanan tradisional Indonesia.

"Sambal yang ditawarkannya tidak membuat sakit perut karena berasal dari cabai segar," ujarnya.

Ia mengatakan visi dari restoran kami adalah memopulerkan masakan tradisional dengan citarasa selera konsumen.

"Kami menawarkan makanan tradisional tersebut mulai dari Rp 27.000 per porsi," katanya.

Misi yang diemban perusahaan ini yaitu memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggannya dan mendengarkan saran konsumen sehingga menjadi tempat "customer home sweet home".

Dikatakannya masalah harga bagi konsumen bukan masalah utama karena setelah kami menaikkan harga makanan tiga kali tidak ada keluhan dari konsumen. "Konsumen tidak pernah berkurang walaupun kami menaikkan harga," katanya.

Rio percaya dengan selalu memperhatikan keinginan konsumen usahanya tidak akan pernah sepi. Apalagi warga Depok terkenal dengan suka makan di luar. "Sabtu-Minggu tempat kai ini selalu padat," katanya.

Rumah makan yang terletak di pusat Kota Depok Jawa Barat yaitu di Jalan Margonda ini meskipun namanya Ayam Penyet tetapi menu yang ditawarkan restoran dengan kapasitas 500 orang tersebut tidak hanya olahan ayam.

"Ada juga bebek, iga, daging kambing, dan berbagai menu olahan ikan yang mendapat pasokan dari koperasi Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.

Selain itu juga ada olahan ikan bandeng seperti bandeng rica, bandeng bumbu bali, bandeng pecak, bandeng pucung, sup bandeng, dan Untuk sambalnya, disediakan beragam jenis sambel sesuai selera, antara lain sambal penyet, sambal kremes, sambal cabai hijau, sambal tempe, atau sambal udang.

Rio mengatakan dengan berkembangnya kuliner tardisonal di Kota Depok maka tentunya membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya. "Kami bukan hanya merekrut tenaga kerja terampil tetapi juga tenaga kerja yang tidak tamat SMA dan disini kami latih hingga terampil," katanya. 

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015