Bogor, (Antara Megapolitan) - Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan narkoba dan terorisme dua isu yang harus diwaspadai oleh masyarakat karena keberadaannya telah meresahkan dan merusak generasi muda.

"Waspadai dua hal ini, narkoba dan terorisme mari kita perangi bersama dengan melindungi generasi muda kita agar tidak terjerat didalamnya," kata Mayjen Dedi dalam acara silaturahmi bersama alim ulama dan kepala dinas pendidikan se wilayah Korem 061/Suryakancana yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Dikatakannya saat ini ada modus baru peredaran narkoba yang dilakukan di mall-mall atau pusat perbelanjaan modren lainnya. Sasaran para pengedar narkoba dalah kelompok remaja dan anak muda yang sering nongkrong di mall.

"Mereka (pengedar-red) berpura-pura meminta tolong kepada remaja-remaja ini dengan alasn mau memberikan kejutan kepada temannya dengan meminta tolong agar remaja tersebut memberikan paket kepada orang yang menerima paket (pembeli-red)," katanya.

Untuk menarik minat remaja-remaja tersebut para pengedar menjanjikan memberikan upah senilai Rp1 juta kepada remaja tersebut agar mau memberikan paket kepada orang yang diminta.

"Modus model ini kerap terjadi, dan anak kita generasi muda menjadi incarannya para pengedar ini untuk menjual barang-barang dagangannya," katanya.

Yang mengkhawatirkan dari modus ini, lanjut Dedi, saat pembeli narkoba merupakan polisi yang menyamar untuk menangkap pengedarnya akan menangkap si anak yang dijadikan perantara oleh pengedar untuk mengirimkan paket kepada pembelinya.

"Celakannya remaja yang tidak tahu isi paket apa, tertangkap tangan oleh petugas membawa barang paket dan uang sebagai upahnya menjadi bukti bahwa remaja tersebut menjadi kurir narkoba. Sementara si pengedar yang sebenarnya bebas melarikan diri," katanya.

Oleh karena itu, lanjut Pangdam, orang tua, guru dan alim ulama diminta untuk menyebarluaskan informasi tersebut agar perlindungan kepada generasi muda lebih ditingkatkan agar tidak terjebak dalam tindakan melanggar hukum.

"Narkoba yang tersebar di Indonesia saat ini baru sebesar kelingking. Tapi setiap hari 50 orang meninggal karena narkoba. Oleh karena itu pemerintah harus tegas dengan menghukum mati para pelaku kejahatan narkoba," katanya.

Sama halnya dengan narkoba, aksi terorisme juga sudah menjalar dengan mengaet generasi muda sebagai anggotanya. Terlebih lagi gerakan ISIS yang merekruit mereka yang suka terlibat onar, tawuran dan aksi anarkis lainnya sebagai untuk kelangsungan organisasi yang memiliki cita-cita mendirikan negara Islam terpadu di Timur Tengah.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015