Bogor, (Antara Megapolitan) - Komisi III DPRD Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara melakukan kunjungan kerja ke Kota Bogor dalam rangka mempelajari pengembangan sektor pariwisata di kota tersebut.

"Kami datang ingin melihat pengembangan pariwisata di Kota Bogor terutama mengenai informasi pengaturan dan perencanaan retribusi di bidang pariwisata," kata Ketua DPRD Kota Tomohon, Miky JL Wenur, dalam kunjungannya, di Balai Kota Kamis.

Kunjungan Komisi III DPRD Kota Tomohon berjumlah delapan orang dipimpin oleh Ketua DPRD setempat. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kota Bogor Arief Mustopa Budianto.

"Kami ingin belajar dari Kota Bogor dalam mengembangkan sektor pariwisata. Karena kami ingin meningkatkan pendapatan daerah melalui retribusi pariwisata," kata Miky.

Kota Tomohon adalah salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara. Sebelumnya merupakan kecamatan di Kabupaten Minahasa. Setelah mengalami perkembangan pesat Tomohon maju menjadi kota pusat produsen sayur-sayuran.

Asisten Administrasi Umum Setdakot Bogor Arief Mustopa menyambut baik kedatangan Ketua dan anggota DPRD Kota Tomohon ke Kota Bogor.

Menurutnya dalam bidang retribusi yang berkaitan dengan kepariwisataan, Kota Bogor sama seperti kota dan kabupaten lain yang ada di Indonesia dengan mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

"Saat ini Kota Bogor memiliki visi menjadi kota jasa dan perdagangan dengan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Arief menambahkan, dalam penggunaan pendapatan asli daerah, Kota Bogor memiliki anggaran belanja pada tahun 2015 lebih kurang Rp2,2 triliun, dengan perbandingan untuk belanja langsung sebesar 53 persen dan belanja tidak langsung sebesar 47 persen.

"Sektor pariwisata melalui hotel dan restoran menjadi penyumbang PAD terbesar bagi Kota Bogor, sekitar 6 persen per tahun," katanya.

Dikatakannya, tercatat di Kota Bogor ada 66 hotel dengan 2.698 kamar dan 11.864 tenaga kerja, tiga tempat penginapan remaja, dan dua pondok wisata.

Hampir 60 peren hotel menyediakan fasilitas MICE, dan sisanya 40 persen hotel melati, penginapan remaja dan pondok wisata yang menyediakan pelayanan bagi wisatawan bebas atau "free individual traveler".

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015