Denpasar (Antara-Megapolitan-Bogor) - Presiden Asosiasi Perjalanan Wisata India (Travel Agents Association of India/TAAI) Sunil Kumar menyatakan wisatawan asal India masih terkendala penerbangan langsung untuk kunjungi Bali.
"Wisatawan India ke Bali (Indonesia) saat ini masih terkendala pada pelayanan penerbangan langsung karena mereka harus transit di Singapura atau Thailand," katanya di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Dengan perjalanan mereka seperti itu, kata dia, tentu menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Bali.
Terkait dengan kendala tersebut, pihaknya mengupayakan dengan cara melakukan promosi objek wisata lebih banyak di Pulau Dewata.
"Kami melihat di Indonesia, khususnya Bali, memiliki potensi luar biasa di mata turis India. Karena alasan yang mendasar adalah kesamaaan kebudayaan antara Bali dan India," ujar Kumar yang didampingi pemilik restoran Queen's India Puneet Malhotra.
Kumar mengatakan bahwa masyarakat India setiap tahunnya terjadi peningkatan untuk berwisata. Kendati demikian, pemerintah Indonesia diharapkan juga memberi kemudahan, khususnya turis India.
"Jika mereka diberi kemudahan, seperti pembebasan visa kunjungan wisata, dan pelayanan penerbangan langsung, tentu wisatawan India akan mengalihkan waktu liburannya ke Indonesia," katanya.
Melalui TAAI, kata dia, berupaya melakukan promosi objek-objek wisata di Indonesia, termasuk Bali, karena selama ini masih banyak objek wisata yang belum dikenal masyarakat India.
"Melalui TAAI, kami akan berupaya melakukan promosi, baik melalui brosur maupun media, sehingga Bali (Indonesia) semakin lebih dikenal masyarakat kami," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pada Konferensi TAAI yang digelar di Nusa Dua, 26--28 Maret mendatang, pihaknya juga mengajak beberapa media dari India untuk lebih mengenal Bali.
"Dalam Konferensi TAAI, kami mengajak beberapa media dari India. Kami akan mengjak mereka mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali untuk bisa nantinya dipromosikan di India," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali kunjungan wisatawan India ke Bali selama bulan Januari hingga Juli 2014 sebanyak 51.584 orang, bertambah 38,57 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebanyak 37.225 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015
"Wisatawan India ke Bali (Indonesia) saat ini masih terkendala pada pelayanan penerbangan langsung karena mereka harus transit di Singapura atau Thailand," katanya di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Dengan perjalanan mereka seperti itu, kata dia, tentu menjadi pertimbangan untuk berkunjung ke Bali.
Terkait dengan kendala tersebut, pihaknya mengupayakan dengan cara melakukan promosi objek wisata lebih banyak di Pulau Dewata.
"Kami melihat di Indonesia, khususnya Bali, memiliki potensi luar biasa di mata turis India. Karena alasan yang mendasar adalah kesamaaan kebudayaan antara Bali dan India," ujar Kumar yang didampingi pemilik restoran Queen's India Puneet Malhotra.
Kumar mengatakan bahwa masyarakat India setiap tahunnya terjadi peningkatan untuk berwisata. Kendati demikian, pemerintah Indonesia diharapkan juga memberi kemudahan, khususnya turis India.
"Jika mereka diberi kemudahan, seperti pembebasan visa kunjungan wisata, dan pelayanan penerbangan langsung, tentu wisatawan India akan mengalihkan waktu liburannya ke Indonesia," katanya.
Melalui TAAI, kata dia, berupaya melakukan promosi objek-objek wisata di Indonesia, termasuk Bali, karena selama ini masih banyak objek wisata yang belum dikenal masyarakat India.
"Melalui TAAI, kami akan berupaya melakukan promosi, baik melalui brosur maupun media, sehingga Bali (Indonesia) semakin lebih dikenal masyarakat kami," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pada Konferensi TAAI yang digelar di Nusa Dua, 26--28 Maret mendatang, pihaknya juga mengajak beberapa media dari India untuk lebih mengenal Bali.
"Dalam Konferensi TAAI, kami mengajak beberapa media dari India. Kami akan mengjak mereka mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali untuk bisa nantinya dipromosikan di India," ucapnya.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali kunjungan wisatawan India ke Bali selama bulan Januari hingga Juli 2014 sebanyak 51.584 orang, bertambah 38,57 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 sebanyak 37.225 orang.
Editor : M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015