Direktur Utama (Dirut) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement)  Christian Kartawijaya menyatakan bahwa semen hidrolik yang akan diproduksi pada 2021 punya kelebihan, yakni lebih ramah lingkungan karena bisa menurunkan emisi karbon dalam produksinya sehingga menjadi "green cement"

"Jadi menurut ASTM (American Society for Testing and Materials), semen hidrolik ini bisa menggantikan tipe Ordinary Portland Cement (OPC))," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Volume penjualan Indocement naik 43,4 persen pada triwulan tiga 2020

Ia menjelaskan Indocement sangat senang pada 2020 pemerintah sudah menyetujui permintaan dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) untuk Standar Nasional Indonesia (SNI) yang baru untuk semen hidrolik tersebut.

Semen hidrolik itu, kata dia, adalah tipe "high early strength" yang cukup baik, di mana menurut ASTM, semen ini dapat menggantikan semen tipe OPC, menggantikan infrastruktur, gedung tinggi (high rise building), yang selama ini hanya OPC.

Namun, katanya, dengan memakai semen hidrolik semen, klinker "content"-nya lebih rendah sehingga bisa menurunkan emisi karbon menjadi "green cement" (semen hijau).

Baca juga: Indocement gelar "Goes to Campus" secara virtual peringati Hari Bangun

Ia memberi contoh yakni emisi karbon dioksida (CO2) untuk semen tipe OPC itu 745 kg CO2 per ton semen, namun kalau semen hidrolik hanya 684 kg CO2 per ton semen.

"Jadi, ini langkah yang sangat penting bagi Indonesia. Dengan disetujuinya SNI, saya berharap Kementerian PUPR, jalan-jalan tol, gedung tinggi, mulai mengubah spesifikasinya dari OPC jadi semen hidrolik," katanya.

Pihaknya percaya ASI, yang didukung semua pemain di industri semen akan mencoba memromosikannya pada 2021 sebagai produk campuran.

Baca juga: Indocement jual 7,3 juta ton semen pada semester pertama 2020

Mengenai kenapa harus memilih semen hidrolik, Christian Kartawijaya menyatakan karena kekuatannya lebih baik 413 Mpa (kekuatan tekan) atau 40,5 dibandingkan 40,3 kalau OPC.

"Jadi 'strength' Mpa atau 413 kg/cm square dibandingkan 411," katanya.

Semen hidrolik itu bisa dipakai untuk tipe semen dengan panas hidrasi rendah (low heat hydration), untuk pelabuhan, untuk membangun dengan kondisi air laut, karena tahan terhadap air laut, karena resisten pada sulfat dan klorida, demikian Christian Kartawijaya.

Pewarta: Andi Jauhary

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020