Aktivitas petir pada awal November 2020 atau periode 2 hingga 8 November 2020 di wilayah Sumatera Utara, berdasarkan rekaman peralatan Lightning Detector di Stasiun Geofisika Kelas I Deli Serdang terjadi sebanyak 7.016 kali.

"Jumlah itu menurun signifikan jika dibandingkan dengan pekan terakhir Oktober 2020 yang berjumlah 20.390 kali," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu di Medan, Selasa.

Ia menjelaskan klasifikasi tingkat sebaran petir di Sumatera Utara pada sepekan awal November tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu dengan dengan kategori rendah, sedang, dan tinggi.

Baca juga: Jakarta diprediksi hujan dengan disertai petir hari Minggu
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan disertai petir pada sore hingga malam hari di Jakarta

Dari hasil rekaman lightning detector, pada periode satu pekan ini, tidak terdapat daerah dengan kategori sambaran petir Tinggi.

Sedangkan daerah yang memiliki kategori sambaran petir sedang berada di daerah Asahan, Batubara, Deli Serdang, Karo, Langkat, Serdang Bedagai, dan Simalungun.

Sambaran petir dengan kategori rendah berada di wilayah Binjai, Dairi, Gunungsitoli, Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Medan, Nias, Nias Barat.

Baca juga: Tiga warga meninggal dan lima kritis akibat tersambar petir di Sukabumi

Kemudia Nias Selatan, Nias Utara, Padanglawas, Padanglawas Utara, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Pematang Siantar, Samosir, Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tebing Tinggi dan Toba Samosir.

Imbauan untuk masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi, untuk meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah, di atas gedung bertingkat, di dekat tower listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi.

"Waspada jika keluar rumah terutama saat terjadi hujan," katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020