Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut ada tren lonjakan kasus positif COVID-19 yang tinggi pada empat hari terakhir, meskipun Kota Bogor pada pekan ini masih berstatus zona oranye atau tingkat risiko sedang terhadap COVID-19.

"Kota Bogor masih di zona oranye. Kalau ada tambahan kasus positif yang tinggi ini, ini rekor," kata Bima Arya, di Taman Ekspresi, Kota Bogor, Senin.

Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 dari Dinas Kesehatan Kota Bogor, penambahan kasus positif COVID-19 pada Jumat (6/11) ada tambahan 39 kasus, Sabtu (7/11) ada tambahan 42 kasus, Minggu (8/11) ada tambahan 48 kasus, dan Senin (9/11) ada tambahan 37 kasus. Itu artinya ada penambahan

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor kembali bertambah 90 orang

Bima menyatakan, dirinya bersama Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor akan mengkaji penyebab peningkatan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor, pada empat hari terakhir. "Harus dicari dan dianalisis penyebabnya," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, kalau mencermati periode inkubasi COVID-19 sampai sekitar dua pekan, maka bisa diduga salah satu penyebabnya adalah aktivitas warga pada libur panjang cuti bersama pada akhir Oktober lalu.

"Artinya adanya penambahan kasus positif ini bisa terjadi pada libur panjang dua pekan lalu. Itu dugaannya," kata Dedie.

Baca juga: Kasus sembuh dari COVID-19 di Kota Bogor bertambah 58 orang

Namun dugaan tersebut, kata dia, harus didalami dan dianalisis lagi. "Namun, hasil yang pasti baru akan diketahui pada saat evaluasi berakhirnya penerapan PSBMK di Kota Bogor, pada Rabu, 11 November," katanya.

Menurut dia, dari evaluasi itu bisa diketahui apakah benar penambahan kasus positif COVID-19 karena cukup banyak warga yang melakukan perjalanan ke luar kota atau penularan tersebut karena transmisi lokal.

Dedie juga menegaskan, ada sebanyak 49 orang aparat sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor yang melakukan perjalanan ke luar kota pada libur panjang cuti bersama.

"Namun, setelah kembali ke Kota Bogor mereka harus menjalani tes swab di Dinas Kesehatan. Hasilnya, seluruhnya negatif," katanya.

Baca juga: Tes cepat massal di Kota Bogor ditemukan 10 reaktif dari 290 sampel

Dedie mengakui, dari 49 ASN yang melakukan perjalanan ke luar kota dan harus menjalani tes swab itu, termasuk dirinya.

"Saya juga ikut tes swab dan menjalani isolasi mandiri di rumah sampai hasil tes swabnya ke luar. Alhamdulillah hasil tesnya negatif," katanya.

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020