Kasus kematian pasien positif COVID-19 yang sedang dalam masa perawatan di rumah sakit rujukan di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu, bertambah delapan orang yang tersebar di beberapa kecamatan.
Adapun rinciannya, kasus pasien yang meninggal dunia tersebut tujuh orang berasal dari Kabupaten Sukabumi dan seorang lainnya dari Kota Sukabumi.
Seluruh pasien COVID-19 yang meninggal dunia mulai dari pengurusan jenazah hingga pemakaman dilakukan sesuai standar atau protokol penanganan jenazah pasien COVID-19.
"Tujuh pasien positif COVID-19 yang meninggal berasal dari Kecamatan Sukaraja, Nagrak, Bojonggenteng, Cisaat dan Cikembar," kata perwakilan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: Ada tiga pasien COVID-19 di Sukabumi meninggal salah satunya tenaga kesehatan
Baca juga: Pasien probable COVID-19 di Sukabumi meninggal kembali bertambah satu orang
Adapun tujuh pasien meninggal itu yakni perempuan berusia 68 tahun dari Kecamatan Sukaraja, lelaki berusia 76 tahun dan 39 tahun warga Kecamatan Nagrak.
Perempuan 60 tahun dari Kecamatan Bojonggenteng, kemudian pria 36 dan perempuan 65 tahun dari Kecamatan Cisaat serta perempuan 53 tahun dari Kecamatan Cikembar.
Menurutnya, ketujuh pasien yang meninggal dunia tersebut tidak mengetahui riwayat bisa tertular virus ini karena tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah apalagi kontak erat dengan pasien positif COVID-19 sebelumnya.
"Seluruh pasien ini meninggal dunia saat menjalani perawatan instensif di ruang isolasi khusus di rumah sakit rujukan di Kabupaten Sukabumi. Informasinya, selama menjalani perawatan itu kondisi kesehatan mereka terus menurun," tambahnya.
Baca juga: Ada 39 pasien probable COVID-19 Kabupaten Sukabumi meninggal
Eneng mengatakan dengan bertambahnya tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut, sehingga sampai saat ini sudah ada 16 pasien yang meninggal dunia.
Sementara, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi pada Minggu, terjadi penambahan satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga sampai saat ini totalnya menjadi enam orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Adapun rinciannya, kasus pasien yang meninggal dunia tersebut tujuh orang berasal dari Kabupaten Sukabumi dan seorang lainnya dari Kota Sukabumi.
Seluruh pasien COVID-19 yang meninggal dunia mulai dari pengurusan jenazah hingga pemakaman dilakukan sesuai standar atau protokol penanganan jenazah pasien COVID-19.
"Tujuh pasien positif COVID-19 yang meninggal berasal dari Kecamatan Sukaraja, Nagrak, Bojonggenteng, Cisaat dan Cikembar," kata perwakilan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Minggu.
Baca juga: Ada tiga pasien COVID-19 di Sukabumi meninggal salah satunya tenaga kesehatan
Baca juga: Pasien probable COVID-19 di Sukabumi meninggal kembali bertambah satu orang
Adapun tujuh pasien meninggal itu yakni perempuan berusia 68 tahun dari Kecamatan Sukaraja, lelaki berusia 76 tahun dan 39 tahun warga Kecamatan Nagrak.
Perempuan 60 tahun dari Kecamatan Bojonggenteng, kemudian pria 36 dan perempuan 65 tahun dari Kecamatan Cisaat serta perempuan 53 tahun dari Kecamatan Cikembar.
Menurutnya, ketujuh pasien yang meninggal dunia tersebut tidak mengetahui riwayat bisa tertular virus ini karena tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah apalagi kontak erat dengan pasien positif COVID-19 sebelumnya.
"Seluruh pasien ini meninggal dunia saat menjalani perawatan instensif di ruang isolasi khusus di rumah sakit rujukan di Kabupaten Sukabumi. Informasinya, selama menjalani perawatan itu kondisi kesehatan mereka terus menurun," tambahnya.
Baca juga: Ada 39 pasien probable COVID-19 Kabupaten Sukabumi meninggal
Eneng mengatakan dengan bertambahnya tujuh pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut, sehingga sampai saat ini sudah ada 16 pasien yang meninggal dunia.
Sementara, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi pada Minggu, terjadi penambahan satu pasien COVID-19 yang meninggal dunia, sehingga sampai saat ini totalnya menjadi enam orang.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020