Bogor, (Antara Megapolitan) - Jajaran Muspika Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengamankan sebanyak 32 pasangan mesum dalam operasi gabungan "Nongol Babat" atau "Nobat" dalam rangka memberantas penyakit masyarakat di wilayah tersebut.

"Total ada 52 orang yang kita amankan dalam razia Nobat yang kita lakukan Senin (9/3) dini hari, mereka terdiri dari 32 orang pasangan mesum, lima pekerja seks komersial, empat waria, lima orang pemabuk, tiga orang pelaku vandalisme dan tiga anak punk," kata Camat Leuwiliang, Chairuka di Bogor, Selasa.

Dikatakannya, operasi "Nobat" ini rutin dilakukan oleh Muspika Leuwiliang sertiap dua minggu sekali dalam rangka mewujudkan Kecamatan Leuwiliang sebagai daerah santri terbebas dari aksi maksiat dan penyakit masyarakat yang mengganggu kenyamanan dan ketentraman lingkungan setempat.

"Kita menerima laporan dari masyarakat praktek asusila mulai marak terjadi, kehadiran PSK, waria, dan remaja berpacaran di tempat-tempat sepi kian meresahkan," katanya.

Dengan dukungan semua pihak, masyarakat serta tokoh masyarakat dan alim ulama, Muspika Leuwiliang berkomitmen untuk memberantas keberadaan penyakit masyarakat dengan melakukan razia Nobat atau nongol babat yang pernah dilaksanakan oleh mantan Bupati Rachmat Yasin.

"Dari informasi warga itulah kita melakukan razia, dan hasilnya sebanyak 52 orang terjaring oleh petugas," katanya.

Dikatakannya mereka yang terjaring langsung digiring ke Kantor Kecamatan Leuwiliang, mereka diberi sanksi moral, dengan pengarah lalu dikirim ke Panti Sosial di wilayah Jakarta menggunakan bus sewaan.

"Mereka kita kirim untuk mendapat pembinaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku," kata dia.

Melihat banyaknya jumlah pelaku maksiat dan penyakit masyarakat, Muspika Kecamatan Leuwiliang berkomitmen untuk terus menegakkan razia Nobat di wilayah tersebut agar visi menjadi Kota Santri dapat terwujud dan terbebas dari para pelaku maksiat yang meresahkan.

Ia menambahkan dari 52 orang yang terjaring razia Nobat Muspika Leuwiliang sebanyak 90 persen bukanlah berasal dari wilayah Leuwiliang, melainkan warga yang berasal dari luar wilayah tersebut.

"Mau warga Leuwiliang atau bukan kita tetap akan menjaring dan menindak tegas keberadaan mereka," kata Chairuka.

Kanit Satpol PP Kecamatan Leuwiliang Haerudin menambahkan razia Nobat dilaksanakan di 10 titik rawan yang kerap dijadikan tempat mangkal para pelaku maksiat seperti di Terminal Leuwiliang, belakang pasar, warung jamu, area pemakaman, belakang RSUD Leuwiliang, lapangan dan semak belukar di beberapa desa.

"Dari hasil razia yang kita lakukan di 10 titik rawan tersebut terbukti, banyak terjaring razia," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Haerudin, saat dilakukan penggeledahan barang milik pelaku maksiat tersebut, hampir seluruhnya memiliki telepon pintar yang menyimpan video porno.

"Ini sangat ironis sekali, masing-masing yang terjaring razia memiliki telepon genggam yang menyimpan video porno. Ini sudah sangat meresahkan," kata dia.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015