Sukabumi, (Antaranews Bogor) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Sukamaju, Sukabumi, Jawa Barat mengharapkan budidaya populasi tanaman perkebunan Gutapercha yang merupakan tanaman langka dan hanya ada di Indonesia itu bisa lebih dipeluas.

"Walaupun tanaman ini bukan asli dari Indonesia, tetapi saat ini hanya ada di Indonesia, yakni di PTPN VIII Sukamaju. Dan kami berharap lahannya ditambah, selain untuk melestarikan juga mempunyai nilai ekonomi tinggi," kata Administratur PTPN VIII Sukamaju, Budi Herdiana Trenadi, kepada Antara, di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, saat ini kebun Gutapercha yang berada di PTPN VIII Sukamaju baru seluas 282 hektare (Ha), jika diperluas maka diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Karena itu, katanya lebih lanjut, perlu adanya dorongan dari pemerintah daerah setempat agar progam ini bisa berjalan dengan baik, dan tidak ada permasalahan dengan masyarakat.

Selain itu, Gutapercha pun merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonimi tinggi, bahkan hasil olahan daunnya untuk mengambul karet.

Dari tanaman langka ini setiap satu kilogramnya bernilai Rp4 juta, namun karena jumlah pohon yang terbatas sehingga permintaan untuk ekspor tidak selalu bisa terpenuhi.

"Getah Gutapercha saat ini digunakan untuk pembuatan gigi palsu, bola golf, dan ban mobil Formula 1, bahkan lempengan bertuliskan Tjipetir yang sempat membuat heboh warga di Eropa bahan dasarnya dari daun tanaman ini, dan dibuatnya di pabrik Tjipetir yang masih berada di dalam kawasan PTPN VIII Sukamaju," tambahnya.

Budi Herdiana mengatakan pula, seharusnya dengan adanya tanaman Gutapercha ini bisa menghasilkan berbagai keuntungan, seperti wisata pendidikan flora.

"Diharapkan ke depannya ada perhatian lebih dari pemda setempat, karena bagaimanapun juga Gutapercha merupakan ikon Kabupaten Sukabumi yang tanamannya harus dilestarikan," demikian Budi.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015