Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Dr. Rambat Lupiyoadi menyatakan Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak buruk pelaku usaha mikro tidak terkecuali pengusaha kecil di Provinsi Banten.
"Tidak sedikit diantara mereka adalah perempuan yang merupakan tulang punggung keluarga yang terjerat rentenir," kata Rambat yang juga merupakan Dosen Kewirausahaan dan Manajemen Pemasaran FEB UI dalam keterangannya, Sabtu.
Baca juga: Dosen FIB UI terbitkan buku Dasar-Dasar Penerjemahan Umum
Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) UI tergerak atas kondisi tersebut, dan terjun langsung melakukan kegiatan pendampingan guna pemulihan dan penyelamatan usaha mikro yang sebagian besar pedagang harian, sehingga membuat mereka terpaksa menghentikan usahanya.
"Kami beserta tim, terjun langsung memberikan pelatihan, penyaluran dana, dan pendampingan usaha kepada lebih dari 100 pelaku usaha mikro yang tersebar di Provinsi Banten," jelasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya staf pengajar UI dalam menjalankan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kami menyalurkan dukungan dana untuk pemulihan usaha, senilai Rp1.000.000 per usaha/pedagang mikro," katanya.
Baca juga: Tim Pengmas FIB UI promosikan Desa Tumang sebagai pusat kerajinan Logam
Para pedagang ini juga menerima pelatihan sebanyak 12 sesi dengan menekankan pada materi literasi dan pengelolaan keuangan, kewirausahaan, perbaikan merek dan kemasan, pemasaran online/digital dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace yang ada.
Sejumlah pelaku usaha mikro yang memperoleh pendampingan adalah yang berasal dari Pamulang, Serang, dan sekitarnya. Mereka merupakan pedagang keliling, bakul jamu, pedagang es dawet, nasi goreng, tahu, gado-gado, jajanan sekolah, pedagang ATK, dan pedagang sembako.
Berbeda dengan Pamulang, untuk wilayah Serang banyak menyasar pelaku usaha mikro sektor makanan minuman seperti pengusaha yogurt, rengginang, catering sekolah, snack, kue kering, zuppa soup, keripik singkong, keripik pisang, dan berbagai produk frozen food rumahan.
"Kami melakukan penyesuaian dalam penyampaian materi, mengikuti karakteristik peserta. Pada kegiatan di Pamulang kami langsung terjun ke kampung dan memberikan beberapa kali pelatihan untuk memotivasi pelaku usaha, bagaimana pengelolaan, literasi keuangan, dan adaptasi usaha di masa pandemi," katanya.
Baca juga: FIB UI ingin hidupkan kembali tenun Tidore yang punah
Sekda Provinsi Banten, Dr. Al Muktabar mengapresiasi upaya akademisi UI terjun langsung ke masyarakat dan menyambut gembira langkah nyata dari kampus UI dalam membantu penyelesaian masalah-masalah riil di masyarakat.
"Pemerintah memang telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pemulihan ekonomi, namun tanpa edukasi dan pendampingan yang baik, tidak akan efektif dampak dan manfaatnya," ujar Al Muktabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Tidak sedikit diantara mereka adalah perempuan yang merupakan tulang punggung keluarga yang terjerat rentenir," kata Rambat yang juga merupakan Dosen Kewirausahaan dan Manajemen Pemasaran FEB UI dalam keterangannya, Sabtu.
Baca juga: Dosen FIB UI terbitkan buku Dasar-Dasar Penerjemahan Umum
Tim pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) UI tergerak atas kondisi tersebut, dan terjun langsung melakukan kegiatan pendampingan guna pemulihan dan penyelamatan usaha mikro yang sebagian besar pedagang harian, sehingga membuat mereka terpaksa menghentikan usahanya.
"Kami beserta tim, terjun langsung memberikan pelatihan, penyaluran dana, dan pendampingan usaha kepada lebih dari 100 pelaku usaha mikro yang tersebar di Provinsi Banten," jelasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya staf pengajar UI dalam menjalankan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kami menyalurkan dukungan dana untuk pemulihan usaha, senilai Rp1.000.000 per usaha/pedagang mikro," katanya.
Baca juga: Tim Pengmas FIB UI promosikan Desa Tumang sebagai pusat kerajinan Logam
Para pedagang ini juga menerima pelatihan sebanyak 12 sesi dengan menekankan pada materi literasi dan pengelolaan keuangan, kewirausahaan, perbaikan merek dan kemasan, pemasaran online/digital dengan memanfaatkan media sosial dan marketplace yang ada.
Sejumlah pelaku usaha mikro yang memperoleh pendampingan adalah yang berasal dari Pamulang, Serang, dan sekitarnya. Mereka merupakan pedagang keliling, bakul jamu, pedagang es dawet, nasi goreng, tahu, gado-gado, jajanan sekolah, pedagang ATK, dan pedagang sembako.
Berbeda dengan Pamulang, untuk wilayah Serang banyak menyasar pelaku usaha mikro sektor makanan minuman seperti pengusaha yogurt, rengginang, catering sekolah, snack, kue kering, zuppa soup, keripik singkong, keripik pisang, dan berbagai produk frozen food rumahan.
"Kami melakukan penyesuaian dalam penyampaian materi, mengikuti karakteristik peserta. Pada kegiatan di Pamulang kami langsung terjun ke kampung dan memberikan beberapa kali pelatihan untuk memotivasi pelaku usaha, bagaimana pengelolaan, literasi keuangan, dan adaptasi usaha di masa pandemi," katanya.
Baca juga: FIB UI ingin hidupkan kembali tenun Tidore yang punah
Sekda Provinsi Banten, Dr. Al Muktabar mengapresiasi upaya akademisi UI terjun langsung ke masyarakat dan menyambut gembira langkah nyata dari kampus UI dalam membantu penyelesaian masalah-masalah riil di masyarakat.
"Pemerintah memang telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pemulihan ekonomi, namun tanpa edukasi dan pendampingan yang baik, tidak akan efektif dampak dan manfaatnya," ujar Al Muktabar.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020