Bekasi, (Antaranews Bogor) - Ribuan warga dari berbagai lapisn masyarakat Kota Bekasi, Jawa Barat, memeriahkan perayaan Cap Go Meh, dengan ritual gotong patung dewa-dewi dari kelenteng ke beberapa jalan protokol, Kamis petang.

Pawai perayaan tradisi warga Tionghoa ini dimulai dari Kelenteng Hok Lay Kiong-Bekasi Timur-Jalan Mayor Oking-Jalan Ir H Djuanda-Jalan KH Agus Salim-Jalan Perjuangan dan kembali di Kelenteng Hok Lay Kiong.

"Tiap tahun saya biasa nonton pawai ini, soalnya meriah. Jarang-jarang saya merasakan suasana meriah seperti ini," ujar salah satu warga Abdullah (55).

Warga Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan itu mengaku datang bersama satu anak serta dua orang cucu yang masih berusia 7 tahun dan 1,5 tahun.

Kegiatan itu dihadiri mantan Ibu Negara ke-4, Sinta Nuriyah Wahid, yang membuka pawai kesenian sekitar pukul 15.00 WIB.

Shinta Nuriyah melepas peserta pawai bertajuk "Gotong Tapekong" untuk diarak keliling kota dengan disaksikan ribuan masyarakat yang berkerumun di bahu jalan perlintasan pawai.

Dia menyatakan kegembiraannya dengan acara tersebut sebagai alat pemersatu kerukunan bangsa.

"Dulu acara seperti ini dilarang dan sejak kepemimpinan Gus Dur telah dicabut. Arak-arakan liong dan barongsai ini akan memperkaya khasanah budaya Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika," ujar istri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini.

Dia mengatakan, larangan perayaan Imlek, Cap Go Meh, barongsai, dan liongsai dicabut oleh Presiden Gus Dur, dan sejak saat itu pula tradisi ini sudah menjadi milik rakyat Indonesia.

Antara melaporkan, pawai tersebut turut mengakibatkan kemacetan cukup parah di sekitar area perlintasannya.

Sementara itu, jajaran Polresta Bekasi Kota mengerahkan sekitar 221 personel menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.

"Personel kita kerahkan di persimpangan jalan serta ada pula yang mengikuti pawai bersama peserta," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo. 

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015