Bekasi, 25/3 (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menutup akses tayangan video kekerasan bentrokan antarwarga Kecamatan Medan Satria yang terjadi Selasa (20/3).

"Kalau videonya masih ada dan terus dibuka orang-orang, cap Kota Bekasi tidak aman bisa melekat selamanya. Jadi, kami minta tayangan itu dihentikan," kata Plt. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, usai memimpin kegiatan deklarasi damai lintas kelompok masyarakat di Balai Patriot Pemkot Bekasi, Sabtu.

Rahmat mengaku telah memerintahkan stafnya untuk menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatikan guna meminta video kekerasan di Mengkan di situs www.youtube.com bisa dihentikan dan tidak dapat diakses lagi oleh pengguna internet.

Rahmat mengimbau kepada semua pihak agar tidak mudah terprovokasi isu-isu sesat yang beredar melalui pesan singkat dan jejaring sosial pascabentrokan.

"Semua sudah selesai. Komunikasi antarkelompok yang selama ini belum ada kini sudah terjalin. Ditambah kesiapan pihak lainnya menjaga kedamaian di Kota Bekasi agar kejadian seperti kemarin tidak akan terulang," kata Rahmat.

Sementara itu, dua kelompok warga yang terlibat bentrokan tempo hari kembali mempertegas kesepakatan damai yang telah mereka jalin sebelumnya.

Tidak hanya kedua kelompok warga yang menyatakan kesiapannya menjaga kedamaian di Kota Bekasi, tetapi juga seluruh perwakilan organisasi masyarakat yang berkumpul di Balai Patriot, Sabtu (24/3).

"Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjawab isu yang marak beredar di jejaring sosial yang menyebarkan kepanikan dan kekhawatiran warga Kota Bekasi. Dengan berkumpulnya semua di sini, sudah jelas bahwa kondisi sudah aman dan kondusif. Semua pihak sepakat bahwa sudah tidak ada lagi permasalahan," demikian Rahmat.
 

Andi F

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012