Anak usaha BUMN, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang mengembangkan program closed loop petani cabai di Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk menjaga ketersediaan pangan di tengah pandemi COVID-19.

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka di Karawang, Jawa Barat, Senin, mengatakan stok dan distribusi komoditas pertanian selama ini menjadi persoalan tersendiri di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: Pupuk Kujang pastikan stok pupuk bersubsidi dan distribusi aman

Untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satu alternatifnya ialah dengan pengembangan sistem closed loop.

Closed loop merupakan sistem yang menyinergikan rantai nilai pertanian, mulai dari hulu sampai dengan hilir untuk menciptakan efisiensi yang berdaya saing dan berkeadilan.

Dalam pola kemitraan closed loop, petani bukan saja akan terhubung dengan perusahaan, bank, dan koperasi, tetapi juga dengan industri dan retail.

"Sebagai bentuk komitmen bersama, kami ikut mengembangkan pilot project kemitraan closed loop di lahan 30.000 m2 di wilayah Garut," kata dia.

Baca juga: 'Kujang Festival 2020' gandeng generasi milenial kembangkan sektor pertanian

Pupuk Kujang sebagai solusi andal agribisnis dalam closed loop pertanian ini berperan dalam pendampingan, mulai dari analisa tanah, aplikasi pemupukan, budi daya, dan pemasaran hasil panen.

Menurut dia, program closed loop agribusiness menjadi jembatan untuk petani dan pasar sehingga suplai lebih maksimal, sementara produk maupun harga menjadi stabil. Kuncinya adalah sinergi BUMN, pemerintah, swasta, dan kelompok tani.

Dikatakannya, semua pihak dalam program ini mempunyai peranan mulai dari hulu hingga hilir dan bertanggung jawab untuk melakukan pendampingan agar produktivitas hasil taninya optimal.

Baca juga: Stok pupuk di Jabar aman hingga tiga bulan ke depan

Robert juga mengatakan selama ini Pupuk Kujang sudah menjadikan Garut sebagai lokasi tidak hanya untuk pemasaran pupuk bersubsidi, tapi juga untuk pupuk nonsubsidi/ritel.

Ke depannya, closed loop ini akan diperluas ke wilayah lainnya yang memiliki pasar potensial, kelompok tani, dan juga luasan lahan.

"Closed loop pertanian ini akan mengurai permasalahan supply chain yang muncul seperti produk melimpah dan langkanya produk pertanian," katanya.

Pewarta: M Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020