Bogor, (Antaranews Bogor) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menambah jumlah tempat pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse dan recycle) dengan meresmikan TPS 3R Ciremai di RW 15 Kampung Legok Muncang, Kelurahan Cipaku, Bogor, Senin.

"Masalah sampah adalah persoalan budaya, membiasakan warga melakukan pengolahan sampah 3R itu tidak mudah. Sama-sama kita hadapi dan memerlukan kesabaran dari semua pihak untuk terus mengedukasi masyarakat," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meresmikan TPS 3R Ciremai.

Ia mengatakan, saat ini sudah ada 11 bank sampah dan 13 TPS 3R di Kota Bogor yang merupakan hasil kolaborasi serta kerja keras semua pihak baik masyarakat, kelompok lembaga swadaya, aparat pemerintah wilayah dan dinas terkait.

Dia mengatakan, TPS 3R Ciremai menjadi tempat pengelolaan khusus karena menjadi salah satu proyek yang akan terus dimonitor dan dibina oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

"Karena TPS 3R Ciremai ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat mulai dari memilah, memilih dan kemudia diolah sehingga menjadi kompos," katanya.

Bima mengharapkan TPS 3R Ciremai Kelurahan Cipaku Kecamatan Bogor Selatan tersebut akan menjadi proyek percontohan untuk lahirnya TPS 3R lainnya di seluruh wilayah Kota Bogor.

Ia menambahkan, pembangunan TPS 3R Ciremai merupakan bantuan dari Pemerintah Probinsi Jawa Barat, kedepan Pemerintah Kota Bogor akan menambah jumlah TPS 3R melalui anggaran dari Pemerintah Kota Bogor lewat APBD.

Selain itu Pemerintah Kota Bogor juga terus mendorong percepatan pembangunan TPS 3R dan Bank Sampah disetiap kelurahan dengan target kedepan di setiap Rukun Warga.

"Kita dorong terus adanya duplikasi di titik-titik lain dan warga juga bisa terus berpartisipasi khusus untuk bank sampah," kata Bima.

Bima menilai keberadaan Bank Sampah akan meringankan beban dalam pengelolaan sampah yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor. Karena pada saat yang sama sampah juga memiliki nilai ekonomis yang bisa memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.

Sebelumnya Pemerintah Kota Bogor, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan menargetkan setiap rukun warga memiliki Bank Sampah sebagai salah satu upaya dalam mengatasi persoalan persampahan di kota tersebut.

"Kita akan terus kembangkan program Bank Sampah, saat ini targetnya masih ditingkat kelurahan, kedepan kita ingin setiap RW memilikinya," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Irwan Riyanto.

Dia mengatakan, saat ini di Kota Bogor baru memiliki 11 bank sampah yang tersebar di delapan kelurahan dan empat RW yakni di Rusunawa Kelurahan Menteng, Taman Kencana, Griya Katulampa, Kertamaya, Tanah Baru ada di empat RW, Cibogo, Pasir Kuda dan Rangga Mekar.

Dari 11 bank sampah tersebut, Pemerintah Kota Bogor juga sudah memiliki 12 tempat pengolahan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) berbasis masyarakat.

"Kita harapan program bank sampah terus berkembang karena dampaknya dapat mengurangi timbunan sampah yang dibuang ke TPA Galuga," kata Irwan.

Ia mengatakan, masalah sampah menjadi program prioritas Pemerintah Kota Bogor yang tertuang dalam RPJMD 2015-2019, selain untuk menciptakan Bogor yang bersih juga untuk meraih Adipura.

Dia mengatakan, selama ini TPA Galuga menjadi pembuangan akhir sampah-sampah dari masyarakat Kota Bogor.

"Selain Galuga, nanti juga akan ada TPA Nambo, tetapi nanti kita akan bayar kalau mau membuang sampah disana," katanya.

Program Bank Sampah lanjut Dia, menjadi salah satu solusi mengurangi jumlah timbunan sampah di TPA dan juga meminimalisir anggaran yang dikeluarkan untuk membuang sampah di TPA.

Menurutnya bank sampah dan pengolahan sampah 3R berbasis masyarakat mampu mengurangi beban pembangunan sampah ke TPA.

"Partisipasi bank sampah dan pengolahan 3R dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA sebesar 13 persen," katanya.

Data terakhir jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Bogor per hari sebesar 2.400 meter kubik, 1.700 meter kubik diangkut oleh truk ke TPA, sisanya 700 meter kubik yang belum terangkut.

"Dari 700 meter kubik itu, 13 persen atau sekitar 80 meter kubik diolah di bank sampah dan 3R berbasis masyarakat," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015