Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan ditutup positif seiring penguatan mata uang kawasan Asia.

Rupiah Jumat sore ditutup menguat 98 poin atau 0,66 persen menjadi Rp14.735 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.833 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan penguatan rupiah terjadi seiring pemulihan ekonomi AS yang mulai diragukan pasar dan juga keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan.

Baca juga: Emas dilanda ambil untung setelah Fed kurangi harapan stimulus

"Selain kedua sentimen tersebut, penguatan indeks saham Asia hari ini juga memberi sentimen positif ke nilai tukar regional termasuk rupiah," ujar Ariston.

Data klaim tunjangan pengangguran mingguan di AS masih cukup besar di kisaran 860 ribu klaim. Hal itu mengindikasikan pengangguran masih tinggi akibat pandemi.

Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis (17/9/2020) lalu memutuskan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap di level 4 persen.

Baca juga: Menko Airlangga: Realisasi PEN mencapai 36,6 persen

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.755 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.730 per dolar AS hingga Rp14.768 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.768 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.878 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020