Emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, menjelang keputusan kebijakan Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan mengulangi sikap kebijakan moneter dovish untuk mendukung pemulihan ekonomi dari krisis virus corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 4,3 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.970,5 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (15/9/2020), emas berjangka naik 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.966,2 dolar AS.
Baca juga: BI memperpanjang insentif bagi bank salurkan pembiayaan hingga Juni 2021
Emas berjangka terangkat 15,8 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.963,70 dolar AS pada Senin (14/9/2020), setelah jatuh 16,4 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.947,90 dolar AS pada Jumat lalu (11/9/2020), dan naik 9,4 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.964,30 dolar AS pada Kamis lalu (10/9/2020).
"Harapannya adalah bahwa Fed akan membiarkan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang sangat lama, dan angka inflasi melebihi tingkat target mereka dua persen," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada pukul 14.00 waktu setempat (18.00 GMT) setelah penutupan pasar. Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak bank sentral mengambil sikap lebih rileks terhadap inflasi bulan lalu. Pengumuman tersebut akan diikuti dengan konferensi pers oleh Ketua Fed Jerome Powell.
Baca juga: Jalur rel ganda Bogor-Sukabumi ditargetkan selesai Agustus 2021
Sementara itu, belanja konsumen AS melambat pada Agustus, menunjukkan kemacetan dalam pemulihan ekonomi akibat dampak virus corona.
"Data ekonomi yang lebih lemah mendukung gagasan bahwa Fed akan tetap akomodatif, bahwa akan ada stimulus lain yang diberlakukan oleh Kongres AS; ini adalah pilar utama dukungan untuk emas," kata Meger.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung membebani imbal hasil obligasi dan dolar, memperkuat daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,2 sen atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 27,476 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 8,7 dolar AS atau 0,89 persen menjadi menetap pada 973,5 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 4,3 dolar AS atau 0,22 persen menjadi ditutup pada 1.970,5 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (15/9/2020), emas berjangka naik 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.966,2 dolar AS.
Baca juga: BI memperpanjang insentif bagi bank salurkan pembiayaan hingga Juni 2021
Emas berjangka terangkat 15,8 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.963,70 dolar AS pada Senin (14/9/2020), setelah jatuh 16,4 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.947,90 dolar AS pada Jumat lalu (11/9/2020), dan naik 9,4 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.964,30 dolar AS pada Kamis lalu (10/9/2020).
"Harapannya adalah bahwa Fed akan membiarkan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang sangat lama, dan angka inflasi melebihi tingkat target mereka dua persen," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Keputusan kebijakan Fed yang akan dirilis pada pukul 14.00 waktu setempat (18.00 GMT) setelah penutupan pasar. Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak bank sentral mengambil sikap lebih rileks terhadap inflasi bulan lalu. Pengumuman tersebut akan diikuti dengan konferensi pers oleh Ketua Fed Jerome Powell.
Baca juga: Jalur rel ganda Bogor-Sukabumi ditargetkan selesai Agustus 2021
Sementara itu, belanja konsumen AS melambat pada Agustus, menunjukkan kemacetan dalam pemulihan ekonomi akibat dampak virus corona.
"Data ekonomi yang lebih lemah mendukung gagasan bahwa Fed akan tetap akomodatif, bahwa akan ada stimulus lain yang diberlakukan oleh Kongres AS; ini adalah pilar utama dukungan untuk emas," kata Meger.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung membebani imbal hasil obligasi dan dolar, memperkuat daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 1,2 sen atau 0,04 persen menjadi ditutup pada 27,476 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 8,7 dolar AS atau 0,89 persen menjadi menetap pada 973,5 dolar AS per ounce.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020