Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris mengatakan telah menginstruksikan seluruh Satuan Tugas Kampung Siaga COVID-19 untuk bekerja maksimal dengan menjalankan pengawasan terhadap warganya, terutama warga yang bekerja di DKI Jakarta.

"Peningkatan kasus positif COVID-19 disebabkan faktor 'imported case' yaitu klaster yang berasal dari perkantoran di DKI Jakarta, karena mayoritas warga Kota Depok bekerja di wilayah Ibu Kota Indonesia tersebut," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Rabu.

Baca juga: Depok kembali perpanjang PSBB Proporsional hingga 29 September 2020
Baca juga: Seorang OB positif COVID-19, Kantor Setda Depok ditutup sementara

Dikatakan setiap warga yang pulang bekerja harus menerapkan protokol teknis yang ketat di masing-masing wilayahnya, Satgas Kampung Siaga harus mengawasi mereka sebelum masuk ke dalam rumah.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menjelaskan kedisiplinan pasien COVID-19 selama menjalani masa karantina di rumah sakit menjadi kunci meningkatnya jumlah pasien sembuh. Dari sejumlah pasien yang ada, lanjutnya, rata-rata pasien positif di Kota Depok berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pasien-pasien tersebut, sambung Nova, mayoritas tidak memiliki penyakit penyerta. Dengan begitu penanganannya pun juga cepat teratasi.

Baca juga: GTPPC Depok harap Giant Ekstra Tole Iskandar berkoordinasi aktif terkait COVID-19

"Karena pasien itu disiplin dan imunitasnya cepat meningkat tidak akan terjadi infeksi berulang, dan Alhamdulillah pasien COVID-19 di Kota Depok disiplin selama menjalani masa karantina di rumah sakit," ujarnya.

Angka kesembuhan pasien positif COVID-19 di Kota Depok yang terus meningkat hingga mencapai 69 persen. Jumlah ini melebihi rata-rata kesembuhan di Provinsi Jawa Barat yang mencapai 53 persen.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020