Bogor, (Antaranews Bogor) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kembali melanjutkan upaya pencarian satu orang anggota komunitas arung jeram yang hanyut di Sungai Cianten, Kecamatan Leuwiliang.

"Ini merupakan hari ketiga pencarian korban hanyut anggota komunitas arung jeram yang jatuh Minggu (1/2)," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yoes Sudrajat saat dihubungi di Bogor, Selasa.

Ia mengatakan pencarian korban Juarsih (25) melibatkan kurang lebih 116 orang personel SAR gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Bogor, Polres Bogor, Polsek Leuwiliang, komunitas peduli bencana seperti Bogor SAR Community, Wanadri, Polmas, Brimob Polda, dan masyarakat.

Pencarian dilakukan dengan membagi dua anggota SAR yakni SAR darat dan SAR sungai, menelusuri aliran sungai mulai dari lokasi kejadian hingga hulu sungai yang berbatasan dengan Tanggerang.

"Delapan unit perahu karet kita kerahkan, dan ada 16 tim penyelam Brimob," katanya.

Menurut Yoes, pencarian dilakukan mulai dari Leuwiliang lokasi jatuhnya korban, Cidokom, Garendong hingga pintu 10 dekat Tanggerang atau berjarak sekitar 50 km dari lokasi kejadian.

"Selain melakukan penyisiran di darat dan di sungai, kita juga memasang jaring di pintu 10 dekat Tanggerang. Ini berdasarkan pengalaman 2013 lalu saat peristiwa delapan anak hanyut terseret arus sungai di Ciampea," katanya.

Ia mengatakan, sesuai SOP pencarian dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Kendala yang dihadapi di lapangan selain arus cukup deras, juga banyak bebatuan serta palung di sepanjang aliran sungai.

"Sampai saat ini arus masih deras dan dalam. Airnya juga keruh sehingga menyulitkan secara visual," katanya.

Peristiwa hanyutnya anggota arung jeram terjadi Minggu (1/2), sekitar 16 orang anggota komunitas melakukan latihan arung jeram di Sungai Cianten tepatnya di PLTA Karacak, Leuwiliang.

Seluruh anggota terbagi dalam dua kelompok satu kelompok terdiri atas delapan orang dalam satu perahu, sekitar pukul 14.30 WIB salah satu perahu terbalik setelah menempuh perjalanan sejauh delapan kilometer dari lokasi "start" tepatnya di Desa Karekel.

Enam orang berhasil menyelamatkan diri, satu orang atas nama Handoyo (48) yang merupakan instruktur arum jeram ditemukan meninggal dunia, sedangkan Juarsih hanyut dan masih dalam pencarian.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2015