Pemerintah Kota Bogor menyiapkan lokasi isolasi mandiri secara khusus di luar fasilitas kesehatan (faskes) guna mengantisipasi terus meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang melampaui kapasitas ketersediaan ruang rawat isolasi di rumah sakit untuk kasus positif COVID-19.

"Lokasinya sedang disiapkan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, melalui telepon selulernya di Kota Bogor, Rabu.

Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, kebijakan penanganan kasus COVID-19 ke depan, hanya kasus positif COVID dengan gejala sedang dan berat saja yang diisolasi di rumah sakit.

Baca juga: Ada tiga pasien COVID-19 meninggal dunia di kota Bogor dam tiga hari terakhir
Baca juga: Bima Arya sebut kasus COVID-19 di Kota Bogor melonjak 215 persen

"Sedangkan, OTG (orang tanpa gejala) dan kasus positif dengan gejala ringan, diisolasi mandiri di rumah atau akan diisolasi di tempat khusus non-faskes yang sedang disiapkan," katanya.

Berdasarkan data harian COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Selasa (1/9), ada 655 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, sebanyak 387 kasus positif berhasil sembuh, 32 kasus positif meninggal dunia, serta 236 kasus positif lainnya masih sakit.

Menurut Retno, dari jumlah kasus positif yang masih sakit, 82 kasus diisolasi di rumah sakit, sedangkan yang lainnya menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pemkot Bogor terima bantuan alat PCR portable dari Pemprov Jabar

Retno, menambahkan RSUD Kota Bogor memiliki 120 tempat tidur untuk ruang rawat isolasi pasien positif COVID-19, dan kalau dijumlahkan dengan tempat isolasi di rumah sakit lainnya di Kota Bogor seluruhnya ada 258 tempat tidur.

Ada beberapa rumah sakit lainnya, yang menyiapkan penambahan ruangan rawat isolasi untuk pasien kasus positif COVID-19, serta ada lokasi lainnya di luar rumah sakit yang sedang disiapkan untuk isolasi khusus.*

Pewarta: Riza Harahap

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020