Bogor, (Antaranews Bogor) - Peringatan Haul ke-5 manta Presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang diselenggarakan oleh DPC PKB Kota Bogor, Jawa Barat berlangsung penuh keakraban yang diisi dengan puisi, lagu, dan doa.

Perhelatan Haul ke-5 KH Abdurahman Wahid berlangsung di Gedung Wanita, Kota Bogor, Senin malam, dihadiri Wali Kota Bima Arya Sugiarto, Wakil Wali Kota Usmar Hariman, Ketua DPC PKB Heri Firdaus, Perwakilan Basolia, serta komunitas lintas agama lainnya.

Acara Haul yang bertajuk "Gus Dur adalah Kita" dibuka dengan pertunjukan atraksi Barong Sai Vihara Dhanagun Kota Bogor.

"Acara ini menjadi refleksi kita yang mengagumi Gus Dur untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangannya," kata Ketua DPC PKB Kota Bogor Heri Firdaus.

Heri mengatakan, puisi, lagu dan doa merupakan ungkapan suka cita atau kekaguman kepada Gus Dur.

Menurut Heri nilai-nilai yang paling dikenang dari Gus Dur adalah cara berpolitik, berdemokrasi, humanisme dan toleransinya.

"Gus Dur mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, yang ada pada dirinya itu bisa membuat Indonesia makin besar, kekuatan toleransi kebersamaan, demokratisasi, menjadikan kita bangsa yang bisa mampu mengelola dirinya sendiri," katanya.

Sebagai penerus Gus Dur, ia meyakini ajaran yang disampaikan benar tentu akan mempraktekkannya dalam berdemokrasi dalam nilai-nilai yang benar, menjunjung toleransi beragama, meyakini kehidupan beragam saling beriman dengan damai, sehingga masing-masing pemeluk agama lain bebas untuk beribadah.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dalam sambutannya mengenal Gus Dur sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar demokrasi.

"Saya belajar akan keyakinan Gus Dur dalam mewujudkan impiannya, serta kecerdasan dan kepintarannya hingga mampu memimpin bangsa ini," kata Bima.

Sebelum acara puisi, lagu dan doa itu dimulai, acara diawali doa bersama yang diikuti lintas agama. Doa tersebut ditujukan bagi bangsa Indonesia yang saat ini dilanda musibah baik Banjarnegara maupun hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014