Bekasi, (Antaranews Bogor) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bhagasasi Bekasi, Jawa Barat, merasa kesulitan merealisasikan 80 persen penyediaan air bersih bagi warga setempat pada 2015.
"Modal kita masih sangat terbatas untuk menyelesaikan target itu pada 2015," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Bekasi, Minggu.
Sesuai target Millennium Development Goals (MDGs), cakupan pelayanan air bersih di masyarakat perkotaan minimal harus mencapai 80 persen pada 2015.
Sementara target cakupan pelayanan di wilayah pedesaan minimal harus 60 persen dari total jumlah penduduk.
Menurut dia, PDAM Tirta Bhagasasi baru bisa melayani 40,76 persen penduduk Kota Bekasi pada tujuh dari total 12 kecamatan yang ada.
Sementara cakupan pelayanan di Kabupaten Bekasi baru berkisar 39,2 persen yang tersebar pada 11 dari total 23 kecamatan.
Menurut Usep, pihaknya selama ini dibebani hutang masa lampau sebesar Rp81 miliar ke pemerintah pusat.
"Baru ketika ada pembebasan hutang pada tahun 2009, kami baru bisa berkonsentrasi pada pengembangan usaha," katanya.
Pengembangan usaha yang dilakukan berupa target penambahan sambungan langsung pelanggan sebanyak total 300 ribu sambungan langsung pelanggan hingga akhir 2014.
Saat ini, sambungan langsung di Kota Bekasi sebanyak 104.588 dan di Kabupaten Bekasi sebanyak 108.856.
Itu berarti, PDAM Tirta Bhagasasi harus sanggup menambang 86.556 sambungan langsung baru tahun depan.
"Tentu saja target penambahan sambungan langsung kami barengi dengan upaya peningkatan kapasitas produksi," katanya.
Kapasitas produksi air di sepuluh Kantor Cabang PDAM Tirta Bhagasasi yang terletak di Kota dan Kabupaten Bekasi terus ditingkatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014
"Modal kita masih sangat terbatas untuk menyelesaikan target itu pada 2015," kata Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Usep Rahman Salim di Bekasi, Minggu.
Sesuai target Millennium Development Goals (MDGs), cakupan pelayanan air bersih di masyarakat perkotaan minimal harus mencapai 80 persen pada 2015.
Sementara target cakupan pelayanan di wilayah pedesaan minimal harus 60 persen dari total jumlah penduduk.
Menurut dia, PDAM Tirta Bhagasasi baru bisa melayani 40,76 persen penduduk Kota Bekasi pada tujuh dari total 12 kecamatan yang ada.
Sementara cakupan pelayanan di Kabupaten Bekasi baru berkisar 39,2 persen yang tersebar pada 11 dari total 23 kecamatan.
Menurut Usep, pihaknya selama ini dibebani hutang masa lampau sebesar Rp81 miliar ke pemerintah pusat.
"Baru ketika ada pembebasan hutang pada tahun 2009, kami baru bisa berkonsentrasi pada pengembangan usaha," katanya.
Pengembangan usaha yang dilakukan berupa target penambahan sambungan langsung pelanggan sebanyak total 300 ribu sambungan langsung pelanggan hingga akhir 2014.
Saat ini, sambungan langsung di Kota Bekasi sebanyak 104.588 dan di Kabupaten Bekasi sebanyak 108.856.
Itu berarti, PDAM Tirta Bhagasasi harus sanggup menambang 86.556 sambungan langsung baru tahun depan.
"Tentu saja target penambahan sambungan langsung kami barengi dengan upaya peningkatan kapasitas produksi," katanya.
Kapasitas produksi air di sepuluh Kantor Cabang PDAM Tirta Bhagasasi yang terletak di Kota dan Kabupaten Bekasi terus ditingkatkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014