Bekasi, (Antaranews Bogor) - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengintensifkan sosialisasi pentingnya kebutuhan Air Susu Ibu (ASI) bagi tumbuh kembang anak di Bekasi, Jawa Barat.

"Di Bekasi masih banyak kaum ibu yang mengaku produksi ASI-nya sedikit, sehingga khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan bayinya," kata Ketua AIMI Ranting Bekasi Heryani Diah di Bekasi, Minggu.

Menurutnya, kekhawatiran itu pula yang kemudian mendorong kaum ibu di wilayah itu berhenti menyusui bayinya dan memilih beralih pada pemberian susu formula untuk sang buah hati.

Menurut dia, kondisi itu mendorong pihaknya menggelar sosialisasi pentingnya ASI kepada masyarakat dalam rangka Hari Ibu yang biasa diperingati setiap 22 Desember.

"AIMI Ranting Bekasi mengadakan acara sosialisasi berupa acara "ngobrol" santai bertema "Apakah ASI-ku Cukup di Bekasi, Minggu (21/12)," katanya.

Dia mengatakan, tema tersebut sengaja dipilih karena faktor kecukupan ASI kerap menjadi penghambat kegiatan menyusui.

Pikiran-pikiran demikian pada dasarnya hanya perasaan dan sugesti negatif para ibu, idealnya para ibu bisa mensugesti diri seraya menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri bahwa ASI-nya cukup untuk sang anak.

"Sebab ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI," ucapnya.

Upaya meningkatkan produksi ASI itu bisa dimulai dari keyakinan sang ibu untuk bisa mencukupi kebutuhan sang buah hati.

"Produksi ASI juga ikut dipengaruhi posisi menyusui yang dilakukan ibu kepada bayinya. Teknik pelekatan yang tepat antara puting dengan mulut bayi akan menentukan banyaknya produksi ASI," ujarnya.

Hal lain yang juga bisa berpengaruh pada produksi ASI ialah cara pemberian ASI perah pada ibu bekerja.

Pemberian ASI perah melalui dot akan memberikan efek berupa bayi tidak lagi suka menyusui, sehingga bisa berakibat terhentinya produksi.

"Bila menyusu melalui dot, bayi akan menjadi manja karena dengan sedotan sedikit saja air susu yang diperolehnya banyak," katanya.

Namun saat menyusui pada ibu, bayi tersebut pun akan menjadi malas menyedot, sehingga proses menyusui tidak akan berjalan efektif dan produksinya pun terganggu.

"Biasanya peringatan Hari Ibu diasosiasikan dengan cara-cara membalas kasih sayang ibu. Namun kali ini kami mengajak agar di Hari Ibu ini, para ibu tergerak berkomitmen memberikan yang terbaik kepada anak-anaknya dengan menyusui ASI selama masa emas pertumbuhan bayi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014