Sebanyak 921.000 paket bantuan sosial tahap kedua dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah disalurkan kepada warga yang terdampak pandemi, kata Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana.

"Dalam waktu tiga hari ke depan, paket bansos akan terserap maksimal. Dan hingga Rabu (22/7) kemarin tercatat sudah 921.000 paket bansos dari total 1.392.407 paket bansos provinsi sudah tersalurkan," katanya di Bandung, Kamis.

Arifin, yang juga Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, memperkirakan penyaluran paket bantuan sosial tahap kedua bagi warga terdampak pandemi COVID-19 bisa selesai lebih cepat dibandingkan pada tahap pertama.

Baca juga: Wali Kota Bogor ingatkan camat dan lurah awasi penyaluran Bansos

Ia menambahkan, saat ini penyaluran bantuan sosial tahap kedua di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kota Sukabumi, Kota Cirebon dan Kota Bekasi sudah rampung.

"Sedangkan untuk daerah yang sudah 98 persen Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kota Cimahi. Kemudian Kota Banjar itu sudah 95 persen, hari ini bisa 100 persen," kata dia.

Ia menambahkan, penyaluran bantuan sosial di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Tasikmalaya sudah 80 persen rampung dan penyaluran bantuan di daerah yang lain sudah mencapai 60 persen sampai 70 persen.

"Kami melakukan percepatan terus," katanya.

Baca juga: 5.174 paket bansos Pemprov Jabar tahap awal disalurkan di Karawang jelang PSBB

Penyaluran bantuan sosial tahap kedua di Provinsi Jawa Barat yang dimulai 9 Juli 2020 semula dijadwalkan tuntas 22 Juli 2020. Namun karena penyaluran bantuan sempat terkendala masalah pendataan, pemerintah provinsi berencana menuntaskan penyaluran bantuan pada 25 Juli 2020.

"Pihak Bulog sendiri telah menyelesaikan dropping (penyaluran) paket bansos untuk kemudian disalurkan oleh PT Pos. Itu karena sempat terlambat dropping selama dua hari dan PT Pos juga meminta waktu tambahan dua hari hingga tanggal 24 atau 25 Juli 2020," kata Arifin.

Ia mengatakan penyaluran bantuan sosial tahap kedua lebih baik dibandingkan pada tahap pertama pada April 2020, yang memakan waktu 65 hari. Jumlah paket bantuan yang dikembalikan kali ini juga lebih sedikit.

Baca juga: Ridwan Kamil meminta bupati/wali kota sempurnakan data penerima bansos

"Yang di-retur itu 0,0 sekian (0,12) persen, tahap pertama 3,5 persen sedangkan DTKS 2,5 persen retur-nya. Adapun retur karena alamat tidak lengkap, meski sudah di-cleansing. Namun lainnya pada tahap dua ini lebih baik dan lebih bagus dari tahap pertama," kata Arifin.

Ia menjelaskan, rencana penyaluran bantuan sosial tahap ketiga dari pemerintah provinsi masih dalam pembahasan. "Rapat dengan dewan ada keinginan seperti provinsi lain bansos diperpanjang tapi jumlah paket dikurangi, tapi hal itu belum diputuskan," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020