Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan seluruh jenis komoditas cabai pada pekan ini mengalami penaikan harga sebesar 12--33,3 persen setiap kilogramnya.

"Kenaikan harga ini disebabkan terus berkurangnya pasokan cabai ke pasar tradisional, Kota Sukabumi, sehingga harganya terus melambung," kata Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Jumat.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh pihaknya, disebutkan bahwa untuk harga cabai merah dan rawit dari harga pekan lalu Rp60 ribu per kilogram menjadi Rp80 ribu/kg.

Kemudian, cabai rawit hijau mengalami penaikan harga 12 persen atau Rp7.000,00 dari harga pekan lalu Rp58 ribu/kg menjadi Rp65 ribu/kg.

Menurut Ayep, kenaikan harga itu juga disebabkan oleh naiknya harga cabai mulai dari tingkat petani.

Di samping itu, cuaca buruk yang menerjang daerah penghasil cabai itu dalam beberapa bulan terakhir ini yang menyebabkan sebagian besar dari jumlah petani mengalami gagal panen.

"Dengan kondisi yang lembap dan basah, cabai pun menjadi cepat busuk," katanya.

Guna mengantisipasi melonjaknya kembali harga cabai, pihaknya melakukan berbagai upaya, seperti berkoordinasi dengan distributor agar menambah pasokan cabai. Dengan demikian, harganya bisa ditekan dan tidak naik lagi.

"Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan operasi pasar jika harganya terus melonjak dan terjadi kelangkaan," katanya.

Ia mengatakan bahwa pasokan cabai setiap hari memang ada. Namun, tidak terlalu banyak. Kalaupun ada, harganya juga sudah mahal.

Sementara itu, pedagang sayuran di Pasar Lettu Bakri, Ujang, mengatakan, "Sebenarnya dua pekan lalu harga cabai sempat turun. Namun, saat ini melonjak kembali, bahkan lebih besar."

Ujang juga mengeluhkan mahalnya harga cabai karena berpengaruh terhadap omzetnya.

"Harga cabai turunnya hanya Rp10 ribu, tetapi naiknya Rp30 ribu/kg. Kenaikan harga ini sudah terjadi mulai dari tingkat petani," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014