Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor menyiapkan langkah antisipasi melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor dengan menyiapkan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) di Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, sebagai lokasi isolasi mandiri.
"Kami tidak tinggal diam, tapi terus melakukan langkah antisipasi protokol penunjang, jika terjadi situasi terburuk, salah satunya menyiapkan lokasi isolasi mandiri di Rusunawa Cibuluh," kata Ketua GTPP COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Racim, di Kota Bogor, Rabu (8/7).
Baca juga: Kembali ditemukan lagi lima kasus positif COVID-19 baru di Kota Bogor
Menurut Dedie, GTPP COVID-19 Kota Bogor telah menyiapkan dua unit bangunan di Rusunawa Cibuluh untuk antisipasi isolasi mandiri kasus positif COVID-19. "Di rusunawa ini mampu menampung sekitar 50 pasien kasus positif COVID-19," katanya.
Di sisi lain, Dedie sebagai Ketua GTPP COVID-19 Kota Bogor juga mengupayakan untuk dapat menggunakan sementara Pusat Rehabilitasi Narkoba milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor, juga sebagai tempat isolasi mandiri pasien kasus positif COVID-19. "Kami terus berkoordinasi dengan BNN untuk kemungkinan bisa memakai Pusat Rehabilitasi Narkoba di Lido," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor capai 65,48 persen
Dedie menegaskan Pemerintah Kota Bogor juga berupaya keras menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, tapi di sisi lain tetap berupaya mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus secara mendadak. "Cara ampuh menekan penyebaran COVID-19 adalah menerapkan protokol secara benar dan disiplin," katanya.
Menurut dia, meskipun Pemerintah Kota Bogor sudah mulai melonggarkan sektor-sektor yang tidak dikecualikan pada fase pra adaptasi kebisaan baru (Pra-AKB) saat ini, tapi warga Bogor harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara benar dan disiplin.
Penerapan protokol kesehatan itu adalah memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak fisik.
Baca juga: Lima orang kembali dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Kota Bogor
Sejak Pemerintah Kota Bogor menerapkan fase Pra-AKB dan melonggarkan sektor-sektor ekonomi yang tidak dikecualikan, mulai Jumat (3/7) terjadi peningkatan kasus baru positif COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, selama lima hari terakhir, pada Sabtu (4/7) hingga Rabu ini, ditemukan 20 kasus baru positif COVID-19. Bahkan, selama 22 hari terakhir sudah tidak ada kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia, tapi pada Rabu hari ini ada satu kasus positif yang meninggal dunia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
"Kami tidak tinggal diam, tapi terus melakukan langkah antisipasi protokol penunjang, jika terjadi situasi terburuk, salah satunya menyiapkan lokasi isolasi mandiri di Rusunawa Cibuluh," kata Ketua GTPP COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Racim, di Kota Bogor, Rabu (8/7).
Baca juga: Kembali ditemukan lagi lima kasus positif COVID-19 baru di Kota Bogor
Menurut Dedie, GTPP COVID-19 Kota Bogor telah menyiapkan dua unit bangunan di Rusunawa Cibuluh untuk antisipasi isolasi mandiri kasus positif COVID-19. "Di rusunawa ini mampu menampung sekitar 50 pasien kasus positif COVID-19," katanya.
Di sisi lain, Dedie sebagai Ketua GTPP COVID-19 Kota Bogor juga mengupayakan untuk dapat menggunakan sementara Pusat Rehabilitasi Narkoba milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor, juga sebagai tempat isolasi mandiri pasien kasus positif COVID-19. "Kami terus berkoordinasi dengan BNN untuk kemungkinan bisa memakai Pusat Rehabilitasi Narkoba di Lido," katanya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 sembuh di Kota Bogor capai 65,48 persen
Dedie menegaskan Pemerintah Kota Bogor juga berupaya keras menekan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, tapi di sisi lain tetap berupaya mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus secara mendadak. "Cara ampuh menekan penyebaran COVID-19 adalah menerapkan protokol secara benar dan disiplin," katanya.
Menurut dia, meskipun Pemerintah Kota Bogor sudah mulai melonggarkan sektor-sektor yang tidak dikecualikan pada fase pra adaptasi kebisaan baru (Pra-AKB) saat ini, tapi warga Bogor harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara benar dan disiplin.
Penerapan protokol kesehatan itu adalah memakai masker, rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer dan menjaga jarak fisik.
Baca juga: Lima orang kembali dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Kota Bogor
Sejak Pemerintah Kota Bogor menerapkan fase Pra-AKB dan melonggarkan sektor-sektor ekonomi yang tidak dikecualikan, mulai Jumat (3/7) terjadi peningkatan kasus baru positif COVID-19.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, selama lima hari terakhir, pada Sabtu (4/7) hingga Rabu ini, ditemukan 20 kasus baru positif COVID-19. Bahkan, selama 22 hari terakhir sudah tidak ada kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia, tapi pada Rabu hari ini ada satu kasus positif yang meninggal dunia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020