Sukabumi, (Antaranews Bogor) - Wali Kota Sukabumi, Muraz Muhamad mengatakan kegiatan study tour yang diselenggarakan oleh setiap sekolah merupakan kegiatan yang konsumtif dan bisa dikatakan kurang mendidik untuk anak.

"Sekolah harus mengubah metode dalam memberikan hiburan bernuansa pendidikan, karena selama ini study tour yang dilakukan oleh sekolah kurang bermanfaat, bahkan belajarnya hanya beberapa persen saja sisanya adalah bermain dan berfoya-foya. Maka dari itu, saya nilai study tour ini sifatnya konsumtif," kata Muraz kepada Antara, Kamis.

Menurutnya, seharusnya anak-anak sudah dibiasakan sejak dini hidup susah dan dalam mendapatkan sesuatu harus bisa berusaha terlebih dahulu jangan diberikan secara instan. Cara yang lebih baik dibandingkan study tour adalah sekolah bisa mengajak anak didiknya bercocok tanam tetapi melalui metode wisata.

Dengan diberikan pengetahuan bercocok tanam ini anak tidak takut dengan kotor dan diharapkan bisa berusaha dalam menggapai sesuatunya. Sehingga, si anak tidak terbiasa hidup enak yang selalu dilayani dan instan mendapatkan sesuatu, apalagi saat ini daya saing harus ditingkatkan.

"Dengan membiasakan anak konsumtif maka efek negatifnya akan lebih banyak, si anak menjadi malas dan hanya berpangku tangan saja. Baik orang tua maupun guru harus bisa mencari inovasi dalam memberikan pendidikan yang terkesan tidak jenuh, dan study tour bukanlah solusi terbaik. Tetapi alangkah baiknya si anak dibiarkan berkembang untuk mencoba berbagai inovasinya seperti bertani, beternak dan lain-lain," tambahnya.

Muraz mengatakan efek negatif jika si anak sejak dini biasa konsumtif adalah saat dewasa anak itu sulit berkembang dan tidak mempunyai daya saing dan ingin mendapatkan sesuatunya dengan cara instan. Sehingga, bisa saja mereka terjerumus terhadap kasus kriminal seperti pencurian dan peredaran narkoba, bahkan anak bisa saja menjajakan dirinya hanya untuk mendapatkan sesuatu.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau agar orang tua dan guru membiasakan anak selalu berusaha untuk mendapatkan sesuatu. Nantinya, setelah dewasa si anak dipastikan mampu bersaing dengan orang lain, apalagi daya saing dan berusaha adalah kunci utama untuk mendapatkan kesuksesan.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014