Bogor, (Antaranews Bogor) - Seorang pengendara sepeda motor yang sedang melintas tewas setelah tertimpa ranting pohon yang patah di Jalan Dadali, Kota Bogor, Jawa Barat.

Menurut keterangan warga, peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, pengendara yang diketahui bernama M Ikhsan warga Panaragan Tengah melintas dari arah GOR Padjajaran menuju Warung Jambu.

"Tidak ada angin, hanya hujan gerimis, tiba-tiba aja ranting pohon patah menimpa korban," kata ketua RT setempat Lukman, Rabu.

Lukman menuturkan, korban menggunakan kendaraan Honda Beat warna biru, lengkap dengan penutup kepala (helm).

Diduga korban tertimpa ranting lalu terjatuh dari sepeda motor, helm terlepas dan sebuah ranting berdiameter sekitar 20 cm kembali menimpa kepala korban.

"Helmnya tidak dikancing, jadi waktu ketimpa ranting jatuh dari motor dan lepas, baru ranting yang agak besar menimpa kepalanya," kata Lukman.

Korban tewas seketika setelah kepalanya tertimpa kayu dan menghantam aspal jalan.

Identitas korban diketahui setelah saat kejadian telepon genggam miliknya berdering. Lalu oleh salah seorang warga telpon diangkat.

"Yang nelpon istrinya, katanya suaminya mau jemput dari kerja," kata Lukman.

Selama kurang lebih 40 menit jasat korban tergeletak di pinggir jalan menunggu mobil ambulan untuk mengevakuasi.

Evakuasi korban dilakukan oleh petugas UPTD Pemadam Kebakaran dan Penangulangan Bencana, bersama polisi dan petugas Dinas Kebersihan dan Taman yang memotong serta membersihkan ranting yang menutup jalan.

Menurut Lukman pohon jenis Angsana yang menimpa korban sudah mati cukup lama sekitar empat bulan yang lalu.

Selain pohon tersebut, terdapat satu pohon Angsana lainnya yang juga sudah mati berjarak sekitar 50 meter dari kejadian.

"Sudah sebulan yang lalu kami minta DKP untuk menebang pohon mati ini ada dua, tetapi sampai sekarang belum ditebang-tebang," kata Lukman.

Menurut pemilik warung yang berada di dekat lokasi, sebelum kejadian sudah sering rating pohon tumbang selama sepekan terakhir.

Bahkan pohon lainnya yang juga sudah mati pernah patah rantingnya dan menimpa saung milik penjual batu sekitar sebulan yang lalu.

Beruntung tidak ada korban jiwa, pemilik saung sedang solat saat rating pohon patah dan menghancurkan saung.

"Kita sudah lapor ke pihak DKP sudah lama, alasannya harus tunggu izin wali kota katanya," ujar Dewi (31).

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2014