Startup manajemen pendidikan InfraDigital mendapatkan pendanaan Seri A dari investor AppWorks yang memungkinkan lembaga pendidikan memulai transformasi mendigitalkan data siswa dan keuangan, mengotomasi proses operasional, dan memfasilitasi pembayaran uang sekolah secara online ataupun offline.
Co-Founder dan CEO InfraDigital Ian McKenna dalam keterangannya, Minggu, mengatakan investasi ini merupakan pendanaan lanjutan setelah Seed Series mereka pada awal tahun lalu.
“InfraDigital kini aktif di 12 provinsi di Indonesia dan telah digunakan lebih dari 350 Lembaga Pendidikan dan 165.000 siswa, dari Sumatera Utara sampai ke Sulawesi Selatan,” katanya.
Startup tersebut merupakan inovator di belakang ‘Jaringan IDN’, yang merupakan jaringan pembayaran untuk Lembaga Pendidikan yang dibangun bersama startup dan retail besar seperti Gojek, Tokopedia, LinkAja, Blibli, Alfamart, Indomaret, dan berbagai macam provider pembayaran lainnya.
Startup itu bertujuan membantu Lembaga Pendidikan dalam memudahkan pembayaran sumbangan Pendidikan baik secara online maupun offline.
Pada kenyataannya sebagian besar Lembaga Pendidikan masih belum dapat melakukan pendataan data primer siswa secara digital dan seringkali tidak memiliki alat yang tepat untuk manajemen dan perencanaan keuangan yang baik. Tingginya biaya teknologi juga berkontribusi dalam menghambat akses ke teknologi digital, terutama untuk sekolah, madrasah, dan pondok pesantren di daerah pedesaan yang seringkali bermasalah karena terbatasnya sumber daya.
InfraDigital telah secara aktif membantu sekolah untuk mengatasi hal tersebut, dengan menargetkan dua area yang paling berdampak bagi yayasan pendidikan yaitu keuangan dan transparansi data.
Melalui platformnya, sekolah dapat bertransisi dari tunai ke non-tunai, dan dalam beberapa kasus dapat meningkatkan pendapatan Lembaga Pendidikan hingga 16%.
Dengan InfraDigital, pemilik lembaga pendidikan diberikan visibilitas penuh ke dalam kesehatan keuangan operasional organisasi mereka, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan menciptakan pengalaman belajar siswa yang lebih baik tanpa kendala operasional.
Sejak didirikan pada 2018, solusi InfraDigital telah diadopsi secara luas di daerah kota, kabupaten hingga daerah pedesaan.
Banyak sekolah mengakui ini pertama kalinya mereka merasakan digitalisasi data dan keuangan.
“Misi kami adalah membantu Lembaga Pendidikan di Indonesia menciptakan pengalaman yang baik untuk siswa melalui teknologi. Baik itu dalam hal memfasilitasi pembayaran online atau mempermudah operasional sekolah. Kami dapat membantu sekolah merangkul digitalisasi dengan mudah. Saat ini fokus kami pada pembangunan infrastruktur dasar sehingga pada akhirnya kami dapat memberikan lebih banyak pelayanan digitalisasi, untuk semua pihak yang terlibat dalam Pendidikan termasuk didalamnya administrator, guru, siswa, dan orang tua. Infrastruktur dasar ini sangat penting dalam menjembatani ketimpangan yang tumbuh antara sekolah-sekolah terpencil dengan sekolah-sekolah di perkotaan, serta memastikan semua siswa diberikan pendidikan yang berkualitas terlepas dari status sosial ekonomi mereka” ucap Indah Maryani, Co-Founder InfraDigital.
Pandemi "mempercepat" transformasi digital sekolah
Berita tentang pendanaan tiba pada puncak COVID-19, dimana pandemi menyebabkan banyak sekolah menutup kegiatan operasionalnya dan memaksa mereka untuk beralih ke arah pendidikan online. InfraDigital bergerak cepat untuk membantu sekolah pada awal pandemi, menggratiskan biaya platform pembayaran online mereka dan menambahkan layanan PPDB / PMB (pendaftaran siswa/mahasiswa online) gratis di tengah kondisi sekolah yang harus tutup selama pandemi.
“Pandemi sebenarnya telah mendorong banyak lembaga pendidikan untuk menilai kembali proses manual yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan mengeksplorasi opsi digital yang dapat mengoptimalkan kerja dan biaya. Sejak awal krisis, kami telah melihat banyak permintaan untuk membantu di berbagai bidang manajemen sekolah, termasuk pendaftaran siswa online, pembayaran, dan fungsi administrasi digital lainnya, ”kata Indah.
Roadmap Kedepannya
Perusahaan saat ini mendedikasikan semua sumber dayanya untuk membantu seluruh lembaga pendidikan yang baru bergabung maupun tidak dalam memenuhi tuntutan dan kompleksitas operasional selama kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi. Terutama selama periode ketidakpastian ekonomi ini, solusi inovatif InfraDigital membantu mempermudah pembayaran dan pendaftaran siswa melalui PPDB / PMB, yang pada akhirnya membantu sekolah mengelola keuangan mereka dan membangun landasan operasional yang kokoh.
“Sekolah-sekolah di Indonesia telah lama menderita karena aliran uang yang tidak efisien akibat penggunaan sistem turunan berbasis kertas. Layanan digitalisasi InfraDigital adalah win-win solution untuk orang tua dan lembaga pendidikan, mempermudah mereka mengelola proses pembayaran uang sekolah dan meningkatkan keuangan sekolah dan kegiatan operasional secara keseluruhan, ”ucap partner AppWorks, Jessica Liu.
Kedepannya, InfraDigital berharap dapat memperluas jejaknya ke wilayah lain di Indonesia dan pada akhirnya menjadi solusi digital yang lengkap untuk institusi pendidikan. ”Jangka panjang tujuan kami tetap sama, yaitu untuk memberikan kesempatan setiap sekolah di Indonesia, terlepas dari keterbatasan sumber daya mereka, dengan layanan digital dan keuangan yang solid. Industri Pendidikan masih dalam tahap awal digitalisasi, dan kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, banyak sekolah yang harus dijangkau. Kami senang mendapat dukungan yang berkelanjutan dari AppWorks dan menganggap diri kami beruntung memiliki investor yang memiliki visi jangka panjang,” ucapnya. (RLs/24*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020
Co-Founder dan CEO InfraDigital Ian McKenna dalam keterangannya, Minggu, mengatakan investasi ini merupakan pendanaan lanjutan setelah Seed Series mereka pada awal tahun lalu.
“InfraDigital kini aktif di 12 provinsi di Indonesia dan telah digunakan lebih dari 350 Lembaga Pendidikan dan 165.000 siswa, dari Sumatera Utara sampai ke Sulawesi Selatan,” katanya.
Startup tersebut merupakan inovator di belakang ‘Jaringan IDN’, yang merupakan jaringan pembayaran untuk Lembaga Pendidikan yang dibangun bersama startup dan retail besar seperti Gojek, Tokopedia, LinkAja, Blibli, Alfamart, Indomaret, dan berbagai macam provider pembayaran lainnya.
Startup itu bertujuan membantu Lembaga Pendidikan dalam memudahkan pembayaran sumbangan Pendidikan baik secara online maupun offline.
Pada kenyataannya sebagian besar Lembaga Pendidikan masih belum dapat melakukan pendataan data primer siswa secara digital dan seringkali tidak memiliki alat yang tepat untuk manajemen dan perencanaan keuangan yang baik. Tingginya biaya teknologi juga berkontribusi dalam menghambat akses ke teknologi digital, terutama untuk sekolah, madrasah, dan pondok pesantren di daerah pedesaan yang seringkali bermasalah karena terbatasnya sumber daya.
InfraDigital telah secara aktif membantu sekolah untuk mengatasi hal tersebut, dengan menargetkan dua area yang paling berdampak bagi yayasan pendidikan yaitu keuangan dan transparansi data.
Melalui platformnya, sekolah dapat bertransisi dari tunai ke non-tunai, dan dalam beberapa kasus dapat meningkatkan pendapatan Lembaga Pendidikan hingga 16%.
Dengan InfraDigital, pemilik lembaga pendidikan diberikan visibilitas penuh ke dalam kesehatan keuangan operasional organisasi mereka, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan menciptakan pengalaman belajar siswa yang lebih baik tanpa kendala operasional.
Sejak didirikan pada 2018, solusi InfraDigital telah diadopsi secara luas di daerah kota, kabupaten hingga daerah pedesaan.
Banyak sekolah mengakui ini pertama kalinya mereka merasakan digitalisasi data dan keuangan.
“Misi kami adalah membantu Lembaga Pendidikan di Indonesia menciptakan pengalaman yang baik untuk siswa melalui teknologi. Baik itu dalam hal memfasilitasi pembayaran online atau mempermudah operasional sekolah. Kami dapat membantu sekolah merangkul digitalisasi dengan mudah. Saat ini fokus kami pada pembangunan infrastruktur dasar sehingga pada akhirnya kami dapat memberikan lebih banyak pelayanan digitalisasi, untuk semua pihak yang terlibat dalam Pendidikan termasuk didalamnya administrator, guru, siswa, dan orang tua. Infrastruktur dasar ini sangat penting dalam menjembatani ketimpangan yang tumbuh antara sekolah-sekolah terpencil dengan sekolah-sekolah di perkotaan, serta memastikan semua siswa diberikan pendidikan yang berkualitas terlepas dari status sosial ekonomi mereka” ucap Indah Maryani, Co-Founder InfraDigital.
Pandemi "mempercepat" transformasi digital sekolah
Berita tentang pendanaan tiba pada puncak COVID-19, dimana pandemi menyebabkan banyak sekolah menutup kegiatan operasionalnya dan memaksa mereka untuk beralih ke arah pendidikan online. InfraDigital bergerak cepat untuk membantu sekolah pada awal pandemi, menggratiskan biaya platform pembayaran online mereka dan menambahkan layanan PPDB / PMB (pendaftaran siswa/mahasiswa online) gratis di tengah kondisi sekolah yang harus tutup selama pandemi.
“Pandemi sebenarnya telah mendorong banyak lembaga pendidikan untuk menilai kembali proses manual yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan mengeksplorasi opsi digital yang dapat mengoptimalkan kerja dan biaya. Sejak awal krisis, kami telah melihat banyak permintaan untuk membantu di berbagai bidang manajemen sekolah, termasuk pendaftaran siswa online, pembayaran, dan fungsi administrasi digital lainnya, ”kata Indah.
Roadmap Kedepannya
Perusahaan saat ini mendedikasikan semua sumber dayanya untuk membantu seluruh lembaga pendidikan yang baru bergabung maupun tidak dalam memenuhi tuntutan dan kompleksitas operasional selama kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi. Terutama selama periode ketidakpastian ekonomi ini, solusi inovatif InfraDigital membantu mempermudah pembayaran dan pendaftaran siswa melalui PPDB / PMB, yang pada akhirnya membantu sekolah mengelola keuangan mereka dan membangun landasan operasional yang kokoh.
“Sekolah-sekolah di Indonesia telah lama menderita karena aliran uang yang tidak efisien akibat penggunaan sistem turunan berbasis kertas. Layanan digitalisasi InfraDigital adalah win-win solution untuk orang tua dan lembaga pendidikan, mempermudah mereka mengelola proses pembayaran uang sekolah dan meningkatkan keuangan sekolah dan kegiatan operasional secara keseluruhan, ”ucap partner AppWorks, Jessica Liu.
Kedepannya, InfraDigital berharap dapat memperluas jejaknya ke wilayah lain di Indonesia dan pada akhirnya menjadi solusi digital yang lengkap untuk institusi pendidikan. ”Jangka panjang tujuan kami tetap sama, yaitu untuk memberikan kesempatan setiap sekolah di Indonesia, terlepas dari keterbatasan sumber daya mereka, dengan layanan digital dan keuangan yang solid. Industri Pendidikan masih dalam tahap awal digitalisasi, dan kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, banyak sekolah yang harus dijangkau. Kami senang mendapat dukungan yang berkelanjutan dari AppWorks dan menganggap diri kami beruntung memiliki investor yang memiliki visi jangka panjang,” ucapnya. (RLs/24*).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020