Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), melanjutkan kenaikan akhir pekan lalu, karena investor tetap khawatir atas penyebaran COVID-19 yang cepat dan mengancam menggagalkan harapan pemulihan ekonomi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 1.781,20 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka juga naik 9,7 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.780,30 dolar AS akhir pekan lalu.

Ketika infeksi COVID-19 melonjak di Florida, Texas, dan daerah berpenduduk padat lainnya di seluruh Amerika Serikat, investor menimbang investasi dalam emas sebagai aset safe haven dibandingkan dengan aset berisiko.

"Peningkatan dalam kasus Virus Corona sekarang, terutama di sebagian besar Amerika Serikat telah membuat pasar gelisah, dan mendukung emas," kata Ahli Senior Strategi Pasar RJO Futures, Bob Haberkorn.

"Sudah ada pelarian menuju tempat aman emas sejak minggu lalu ... Tetapi saat ini, para pedagang sedang menunggu untuk melihat bagaimana kinerja ekuitas, dan jika ekuitas dilanda aksi jual nanti, emas akan bergerak lebih tinggi lagi."

Baca juga: Kurs Rupiah melemah, masih tertekan peningkatan kasus COVID-19 dunia

Mengganjal kenaikan harga emas lebih lanjut, adalah dolar yang stabil dan kenaikan di Wall Street karena investor menyematkan harapan pada lebih banyak stimulus bahkan ketika kasus Virus Corona global terus meningkat.

Infeksi telah melonjak di Amerika Serikat, dengan California memerintahkan bar untuk ditutup kembali dan negara bagian Washington menghentikan rencana pembukaan kembali perekonomian.

Namun, Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar di perusahaan jasa keuangan AxiCorp mengatakan kurangnya inflasi menimbulkan pertanyaan sulit untuk reli emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 10,4 sen atau 0,57 persen, menjadi ditutup pada 18,064 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 8,9 dolar AS atau 1,09 persen, menjadi menetap pada 828,2 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020