Lembaga Kemanusiaan Human Initiative siap melaksanakan kurban dengan protokol kesehatan yang ketat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pemerintah.

"Human Initiative mencoba melakukan adaptasi pelaksanaan program kurban di masa pandemi COVID-19," kata Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati dalam konferensi pers di Depok, Rabu.

Ia mengatakan dari sisi keamanan dan kesehatan, pelaksanaan kurban akan menerapkan protokol kesehatan baik ketika memotong maupun saat mendistribusikan daging kurban.

Dikatakannya, semua petugas yang terlibat dalam pemotongan hewan kurban hingga pendistribusian akan diberi pengarahan mengenai protokol kesehatan sehingga mereka benar-benar memahami.

Baca juga: Pemkot Depok siapkan protokol kesehatan pemotongan hewan kurban yang aman

"Kami juga menjajaki pemotongan di rumah pemotongan hewan (RPH)," jelasnya.

Untuk masyarakat yang tetap ingin berbagi melalui kurban, akan difasilitasi dengan kemudahan transaksi pembayaran melalui berbagai kanal digital, sehingga bisa berkurban namun tetap berada di rumah.

Selain itu penerima manfaat daqing kurban akan diprioritaskan kepada wilayah terdampak bencana, khususnya terdampak COVID-19.

Tomy mengatakan untuk meminimalkan adanya kerumunan saat pembagian daging kurban, maka akan diatur jadwal pembagiannya, selain itu kami juga akan membagikan "door to door" bagi daerah yang termasuk zona merah COVID-19.

"Jadi warga tetap di rumah untuk mendapatkan daging kurban," jelasnya.

Baca juga: 65 mahasiswa IPB periksa hewan kurban di Depok

Sementara itu Ketua Panitia Qurban Human Initiative, Azi Abdul Aziz menegaskan bahwa protokol kesehatan sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian yang mengeluarkan protokol kesehatan pemotongan hewan kurban di tengah pandemi COVID-19.

"Semuanya sudah dijelaskan tata cara pemotongan hewan kurban sesuai protokol kesehatan, tentunya kami akan sesuai dengan ketentuan tersebut," ujarnya.

Azi menyampaikan bahwa target warga yang berkurban pada 2020 ini adalah sebesar 24.149 orang dan diharapkan dapat menyasar sebanyak 289.788 jiwa penerima manfaat di 34 Provinsi dan 7 negara yakni Somalia, Kenya, Uganda, Kamerun, Myanmar, Suriah, dan Palestina.

"Kami akan berikhtiar sebisa mungkin mencapai target tersebut untuk masyarakat yang membutuhkan," ujar Azi.

Baca juga: 65 mahasiswa FKH IPB bantu pemeriksaan hewan kurban di Depok

Menurut dia, perayaan Idul Adha setiap tahunnya selalu membawa semangat untuk menggapai takwa dan membahagiakan sesama. Walaupun Indonesia masih didera wabah corona.

Melalui ibadah kurban katanya, Idul Adha menjadi momen umat Islam untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sekaligus merekatkan silaturahim kepada saudara sebangsa bahkan lintas negara.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2020