Bogor (Antaranews Bogor) - Kepala Kepolisian Sektor Parung, Komisaris Polisi Rahmat Lubis menyatakan wilayah Parung darurat tawuran pelajar setelah tewasnya satu pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) saat tawuran antar pelajar di Kecamatan Ciseeng dan Kecamatan Parung.
"Tawuran antara pelajar dan warga di wilayah hukum Polsek Parung semakin meresahkan masyarakat. Kini Polsek Parung tetapkan status tanggap darurat tawuran antar pelajar,"kata Kapolsek Parung, Rahmat Lubis di Parung, Rabu.
Ia mengatakan saat ini status tanggab darurat tawuran antar pelajar ada di wilayah hukum Polsek Parung tidak bisa dihindari. Karena beberapa waktu lalu akibat tawuran antar pelajar SMP Harapan Parung dengan pelajar STM Pancoranmas, Depok, Minggu (18/1) lalu menelan korban jiwa.
"Korban meninggal dunia setelah mengalami luka tusukan senjata tajam di punggung,"katanya.
Beberapa waktu lalu, Polsek Parung juga sudah melakukan pembongkaran makam pelajar SMP Noval Siad Hakim (14) warga Kampung Malang, Desa Ciseeng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor di pemakaman keluarga Kampung Malangnengah, RT 02/02, Desa Ciseeng untuk mempermudah penyelidikan dan pengungkapan kematian.
"Apakah korban dibunuh menggunakan celurit, pisau atau benda tajam lainnya,"katanya.
Sedangkan untuk sementara ini pelaku, kata dia, masih dalam proses penyelidikan dan sudah berada tahanan Polres Bogor.
Ia mengatakan hampir setiap minggu ada saja tawuran antar pelajar terjadi di wilayah hukum Polsek Parung. Demi melakukan antisipasi Polsek Parung sudah bekerja sama dengan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM) untuk menekan angka tawuran pelajar di wilayah Parung dan sekitarnya.
"Polsek Parung telah menggandeng Satuan Tugas (Satgas) Pelajar dan Forum Komunikasi Polisi Masyarakat (FKPM),"katanya.
Ia mengatakan cara ini adalah cara yang terbaik untuk menekan tingginya angka tawuran pelajar dan mengantisipasi tawuran antar pelajar serta penertiban segala potensi kenakalan pelajar. Memang beberapa waktu lalu FKPM sempat tidak berjalan. Tetap mulai saat ini, Kami akan optimalkan kembali satgas pelajar dan FKPM. Karena soal keamanan merupakan tanggungjawab bersama.
"Kenakalan para oknum pelajar sudah sangat meresahkan masyarakat. Maka dibutuhkan perhatian dan kerjasama semua pihak dalam mengawasi kenakalan,"katanya. Bahkan, sampai ada yang sudah masuk tindakan pidana berat.
Ia berharap peran serta para guru, wali murid dan masyarakat umum sangat dibutuhkan untuk mengurangi terjadi tawuran pelajar di wilayah hukum Polsek Parung. Karena keprihatinan mendalam atas kasus tawuran pelajar beberapa waktu lalu. "Saya meminta semua pihak untuk ikut melakukan pengawasan dan pencegahan terjadinya peristiwa semacam,"katanya.
Ia mengatakan mereka masih dibawah umur, sangat mudah terbawa arus lingkungan sekitar. Pengawasan yang total dari semua fihak sangat diperlukan.
"Polsek Parung menghimbau agar semua anggota Satgas Pelajar dan Polmas terus membangun jalinan kemitraan dengan semua pihak,"katanya. Karena dibentuknya wadah ini agar komunikasi dan koordinasi antara guru, pihak sekolah dan masyarakat bersama Polisi akan mampu mencegah dan menekan aksi ataupun kegiatan negatif dari para oknum pelajar.
"Anggota satgas pelajar. tersebut diambil dari beberapa orang guru, pemerhati pendidikan serta elemen masyarakat yang peduli kepada Kamtibmas,"katanya.
Polisi tetapkan Parung darurat tawuran pelajar.
Rabu, 4 Februari 2015 21:24 WIB